KOTA, SIDOARJONEWS.id – Peringatan Hari Santri mengingatkan kembali bagaimana umat Islam, ulama atau kiai, dan santri turut berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Hal itu diungkapkan Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), calon bupati Sidoarjo yang berlatar belakang santri.
“Berjuang membela negara dan mempertahankan kemerdekaan itu wajib kita lakukan. Siapapun yang merongrong negara kita, harus dilawan,” kata Cabup Nomor 2 yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di rumah Posko Kemenangan Perumahan Taman Pinang Indah, Rabu, (21/10/2020).
Alumnus Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Kediri itu juga mengajak seluruh santri pada khususnya dan umat Islam pada umumnya untuk memaknai lebih dalam di peringatan Hari Santri kali ini.
“Bila dulu umat Islam dan santri berjuang, berusaha, dan bekerja keras untuk mempertahankan kemerdekaan, saat ini harus berusaha dan bekerja keras mengisi pembangunan secara baik,” terang pria yang berpasangan dengan Cawabup Subandi di Pilkada Sidoarjo tahun 2020.
Gus Muhdlor, sapaan akrabnya, juga mengingatkan kepada para santri untuk terus dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Di tengah pandemi Covid-19 ini harus selalu mematuhi anjuran pemerintah. Mulai biasakan cuci tangan, pakai hand sanitizer, pakai masker, jaga jarak atau tidak berkerumun dan lainnya untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, dalam peringatan Hari Santri 2020 ini secara khusus mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”.
Putra KH Agoes Ali Masyhuri Pengasuh Pesantren Progresif Bumi Shalawat itu juga berpesan, saat ini menjadi santri itu harus kuat. Artinya, kuat secara fisik di tengah pandemi Covid-19 dan juga tangguh dalam intelektualitas.
22 Oktober menjadi istimewa bagi kalangan santri. Tepat pada tanggal dan bulan itulah menjadi momen tercetusnya ‘Resolusi Jihad’ yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Umat Islam dan para santri membela negara di medan laga setelah Rais Akbar NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari mendeklarasikan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.
Dari resolusi jihad tersebut kemudian melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. (Ardian/*)