SURABAYA, SIDOARJONEWS.id– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur punya ketua baru. Pucuk pimpinan di PWI Jatim berganti dari Ainur Rochim kepada Lutfil Hakim.
Pergantian Ketua PWI Jatim tersebut terjadi setelah Lutfil Hakim memperoleh dukungan mayoritas dalam kontestasi pemungutan suara di Konferensi XV PWI Jatim yang berlangsung di Hotel Mercure, Rabu (17/11) kemarin.
Lutifl Hakim yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua PWI Jatim, memperoleh 237 suara dukungan. Sedangkan Ainur Rochim yang berstatus sebagai petahana Ketua PWI Jatim mendapat 116 suara. Adapun anggota PWI Jatim yang mempunyai hak pilih berjumlah 379 .
“Ini merupakan kemenangan kita bersama, bukan kemenangan saya,” kata Lutfil Hakim yang akrab disapa Cak Item dalam pidato kemenangannya di depan para peserta konferensi.
Cak Item menambahkan, kebersamaan di antara wartawan di Jawa Timur harus tetap terbangun. Menurutnya, tidak ada yang lebih indah kecuali bersamaan. “Kita harus kompak, karena tantangan ke depan mungkin lebih berat,” imbuhnya.
Cak Item menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya. Dia tidak ingin muluk-muluk dalam menahkodai PWI Jatim selama lima tahun ke depan. Ia ingin PWI Jatim lebih baik dan lebih maju.
Dia juga menegaskan, dalam kepengurusan PWI periode ini, dirinya siap merangkul semua komponen media serta memacu sertifikasi atau pelatihan wartawan untuk standarisasi kewartawanan.
“Sehingga PWI di beberapa daerah bisa lebih bergairah lagi untuk berproses menjadi wartawan handal yang selalu mengedepankan kredibiltas dengan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PWI, Attal S Depari yang hadir di Konferensi XV PWI Jatim, mengapresiasi proses demokrasi dalam konferensi tersebut.
“Proses demokrasi berjalan dengan baik meski jumlah pesertanya banyak. Ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lain ketika menggelar konferensi,” ujarnya.
Sebelumnya terdapat tiga figur yang menjadi kandidat ketua PWI Jawa Timur. Namun pada saat penyampaian visi misi di depan para peserta konferensi, salah satu kandidat, Eko Pamuji, mundur dalam kontestasi. (Ardian)