LIVERPOOL, SIDOARJONEWS.id — Melalui pertandingan yang menegangkan, Liverpool akhirnya kembali ke jalur kemenangan. Tadi malam, Liverpool menang 2-1 atas tamunya, Bournemouth di Anfield pada pekan ke-29 Liga Inggris, Sabtu (7/3/2020).
Ya, meski ‘hanya’ berstatus tim penghuni zona degradasi, tetapi semangat untuk bertahan di Premier League, membuat Bournemouth sempat bikin Liverpool deg-degan.
Betapa tidak, Bournemouth mampu unggul cepat. Di menit ke-9, gawang Liverpool jebol setelah penyerang Bournemouth asli Inggris, Callum Wilson, dengan mudah meneruskan umpan sodoran gelandang asal Kolombia, Jefferson Andres Lerma.
Pada Januari lalu, situasi seperti ini mungkin biasa saja bagi fans Liverpool. Sebab, Liverpool kala itu tidak kesulitan untuk come back alias membalik ketertinggalan.
Namun, setelah Liverpool mengalami tiga kekalahan dalam empat pertandingan terakhir, kemasukan gol cepat seperti itu menjadi menegangkan.
Toh, Liverpool bila bermain di Anfield memang beda. Di menit ke-25, Sadio Mane berhasil mencuri bola dari kaki bek Bournemouth yang mencoba mengecoh dirinya. Mane lantas menyodorkan bola kepada Mo Salah. Dengan sedikit gocekan, Salah menendang bola ke sudut sempit. Gol. Skor pun menjadi 1-1.
Delapan menit kemudian, giliran Mane mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol. Memanfaatkan umpan sodoran Virgil van Dijk dari tengah lapangan, Mane yang menang lari dengan bek-bek Bournemouth, lantas mengecoh kiper Aaron Ramsdale yang baru berusia 21 tahun. Liverpool pun berbalik unggul, 2-1.
Ini merupakan kemenangan ke-22 Liverpool di Anfield. Dan itu menjadi rekor baru kemenangan kandang terbanyak di Premier League.
“22 consecutive home league wins- a new top flight record”. Begitu narasi di akun Instagram Liverpool @liverpoolfc menyoal kemenangan ini.
Namun, terpenting dari rekor kemenangan kandang tersebut, ini merupakan kemenangan ke-27 Liverpool dari 29 laga Liga Inggris musim 2019/20. Liverpool tinggal menyisakan sembilan (9) pertandingan dari total 38 laga.
Lantas, dengan kemenangan atas Bournemouth ini, bolehkah Liverpool menghitung mundur juara ?
Sangat boleh. Lha wong Liverpool kini tinggal membutuhan tiga kemenangan lagi untuk mengunci gelar Liga Inggris musim 2019/20. Sementara Liverpool masih memiliki 4 laga kandang dari sembilan laga tersisa.
Butuh tiga kemenangan lagi, Liverpool bisa diuntungkan hasil “Manchester Derby”
Bahkan, kepastian Liverpool untuk menjadi kampiun Liga Inggris musim ini, bisa terjadi lebih cepat. Itu bila Liverpool mendapat keuntungan dari hasil Manchester Derby yang akan dimainkan Minggu (8/3) malam.
Ya, nanti malam, pesaing terdekat Liverpool dalam perburuan gelar, Manchester City, akan menghadapi tim sekota, Manchester United. Laga akan dimainkan di Old Trafford. Artinya, City akan menjadi tim tamu.
Andai Manchester United memenangi laga derby sehingga Manchester City gagal menambah poin, maka itu akan menjadi keuntungan besar bagi Liverpool. Sebab, Liverpool tinggal butuh dua kemenangan lagi.
Perhitungannya begini. Manchester City yang kini ada di peringkat 2 di klasemen dengan 57 poin, baru memainkan 27 pertandingan. Man.City masih memiliki 11 pertandingan (belum termasuk derby nanti malam).
Nah, bila 11 laga tersebut semuanya bisa dimenangi, maka tim asuhan Pep Guardiola ini menambah 33 poin. Maksimal, City akan mengumpulkan 90 poin (57 dan 33 poin). Jadi, andai saja City kalah di laga Manchester Derby nanti malam, maka poin maksimal yang akan bisa dikumpulkan City hanyalah 87 poin (bila memenangi 10 laga sisa).
Bila begitu, Liverpool yang kini mengumpulkan 82 poin, bila mampu meraih dua kemenangan lagi, poinnya akan menjadi 88 poin. Artinya, Liverpool sudah tidak terkejar oleh City dan akan menjadi juara.
Dua laga ke depan Liverpool adalah away di laga derby Merseyside melawan Everton (17/3) dan menjamu Crystal palace (22/3). Andai laga derby Merseyside bisa dimenangi, Liverpool bisa juara di Anfield saat menjamu Crystal Palace.
Pertanyaannya, apakah Man.United bisa mengalahkan City?
Merujuk pada tren bagus Manchester United yang tidak terkalahkan dalam 9 pertandingan terakhir (menang 6 kali dan imbang 3 kali), tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer ini berpeluang menang di laga Manchester Derby.
Apalagi, di musim ini. dari tiga kali pertemuan, United bisa dua kali mengalahkan City. Di putaran pertama Liga Inggris, United menang 2-1 di markas City pada 8 Desember 2019 silam lewat dua gol Marcus Rashford dan Anthony Martial. Satu kemenangan lainnya diraih di ajang Piala Liga.
Orang mungkin akan berpikir ‘kehilangan akal sehat’. Bahwa Liverpool adalah ‘musuh besar’ United. Karenanya, United akan ‘mengalah’ pada City di laga nanti agar Liverpool tidak cepat-cepat juara’.
Ya, menurut saya itu pola berpikir yang kehilangan akal sehat. Sebab, bagaimana mungkin Man.United akan mengalah pada City sementara mereka sangat membutuhkan kemenangan demi bisa lolos ke Liga Champions musim depan.
Toh, seandainya United kehilangan akal sehingga akan mengalah, tidak akan membuat Liverpool merana. Lha wong jarak poin Liverpool dengan City terlalu jauh.
Karenanya, dalam laga derby Manchester nanti, yang ada hanyalah dua tim Manchester yang sama-sama ingin menang demi tujuan masing-masing.
Man.United memang butuh menang. Pasalnya, United (42 poin) kini melorot ke peringkat 7 (sebelumnya peringkat 5). United digeser Wolverhampton (43 poin) yang tadi malam bermain imbang 0-0 dengan Brighton dan Sheffield United (43 poin) yang menang 1-0 atas Norwich City.
Andai United bisa mengalahkan City, poin mereka akan menjadi 45 poin. Mereka sangat mungkin bisa finish di peringkat 5 dan lolos ke Liga Champions musim 2020/21 mendatang.
Kok peringkat 5? Bukannya Inggris hanya dapat jatah empat tim yang lolos ke Liga Champions. Benar. Tapi, musim depan, Manchester City yang seharusnya lolos ke Liga Champions, terkena sanksi dilarang bermain di kompetisi Eropa.
Karenanya, jatah tampil di Liga Champions yang seharusnya untuk City, akan diisi oleh tim peringkat 5 sehingga Inggris tetap punya empat wakil. Menariknya, posisi 5 itu kini diperebutkan sedikitnya 6 tim, termasuk Manchester United.
Pada akhirnya, kejadian yang jarang terjadi, mungkin akan terjadi nanti malam. Fans Liverpool boleh jadi akan menjadi “pendukung dadakan” Man.United. Mereka berharap United bisa mengalahkan City. Sehingga, Liverpool bisa lebih cepat memastikan kampiun Liga Inggris. Apa benar seperti itu, Liverpudlian?
Salam. (Hadi Santoso)