PORONG, SIDOARJONEWS.id – Jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim terus bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Di antaranya dalam hal deradikalisasi. Wujud nyatanya, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar bertandang ke Lapas I Surabaya di Porong, Senin (23/8) untuk melakukan audiensi dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP) kasus terorisme.
Boy beserta jajarannya disambut Kalapas I Surabaya, Gun Gun Gunawan beserta jajaran di Aula Sugeng Handrijo. Menurutnya, kunjungannya kali ini dalam rangka program deradikalisasi untuk berdiskusi langsung dengan Napiter Hisyam alias Umar Patek.
Hisyam merupakan salah satu napiter yang ada di Lapas Porong. Pada peringatan HUT RI ke-76 lalu, dia baru saja mendapatkan remisi HUT Kemerdekaan RI sebanyak 5 bulan karena selama di Lapas berkelakuan baik, mau mengikuti program yang dijalankan Lapas maupun BNPT, dan menyatakan setia NKRI.
Pada kesempatan ini, Umar didampingi langsung sang istri tercinta untuk ikut serta melakukan testimoni yang intinya mencintai NKRI serta kegiatan persiapan ketika nanti keluar. Selama di Lapas, Umar menekuni bidang kuliner seperti memasak.
Menurut Rafli, ini kesempatan bagus dalam Lapas mendapat kegiatan pengalaman untuk mendalami masalah kuliner sehingga bila bebas nanti bisa jadi pengusaha warung makan.
“Itu kita dukung sepenuhnya. Laksanakan dengan baik program jangan lupa tetap Bahagia,” pesannya kepada semua WBP terutama WBP kasus teroris.
“Mana yang bisa kita jembatani sampaikan ke kami. Termasuk masalah pengurangan hukuman dan program yang ada dijalankan, walaupun dalam kondisi masa hukuman memanfaatkan waktu dengan kegiatan positif,” imbuhnya.
Umar berterimakasih kepada BNPT dan Lapas Kelas I Surabaya karena tetap memperhatikan teman-teman napiter yang pernah berbuat salah kepada negara dan mau mendengarkan aspirasi teman-teman napiter lainnya ketika di ngobrol santai bersama di gazebo.
Selama di lapas, selain gemar memasak, Umar juga diketahui gemar membaca di Latubaya Cerdas yang berbasis digital dan juga mengikuti bidang kemadirian. “Harapan saya bisa di terima masyarakat,”tutup Umar. (Ardian)