SIDOARJONEWS.id – Permasalahan lingkungan hidup di Jawa Timur saat ini masih memprihatinkan. Terlebih tidak ada pengawasan dari lembaga independen, tentu pelanggaran persoalan lingkungan hidup pasti akan semakin parah.
Hal tersebut dikatakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (Amphibi) Jawa Timur, Samsul Hadi.
“Ironisnya berbagai persoalan lingkungan akan berhenti tak pernah terselesaikan,” tambahnya, Kamis, (30/7/2020).
Pihaknya berharap, lembaga independen seperti Amphibi sangat dibutuhkan untuk penanganan dan pencegahan lingkungan terutama dari industri.
“Sinergi lembaga independen dan Dinas Lingkungan Hidup akan bisa menekan praktik pelanggaran lingkungan di Jatim,” paparnya dalam momentum silaturahmi ke kantor DLH Jatim.
Kunjungan pengurus Amphibi Jatim tersebut diterima Kepala Seksi Pengaduan DLH Jatim, Ainul Huri.
Kunjungan tersebut merupakan kali pertama pengurus Amphibi Jatim berkunjung setelah pandemi covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Samsul Hadi kembali menegaskan siap bersinergi dengan DLH Jatim dalam penanganan persoalan lingkungan.
DLH Jatim menyambut baik semangat Amphibi ini untuk penanganan lingkungan. Sebab, DLH dirasa memiliki keterbatasan dalam menangani semua kasus lingkungan secara sendiri.
“Kami setiap saat selalu siap menerima pengaduan dari perorangan atau lembaga manapun, yang terpenting legalitas lembaga tersebut jelas,” kata Ainul Huri.
DPW Amphibi Jatim juga menyempatkan memberi cairan disinfektan dan handsanitizer ke pihak DLH. Cairan tersebut merupakan hasil karya dari pihak Amphibi sendiri. (Ardian)