PRAMBON, SIDOARJONEWS.id – Desa Kedungsugo Kecamatan Prambon menjadi salah satu desa yang cukup kreatif dalam memanfaatkan Tanah Kas Desa (TKD). Sejak tahun 2019, Pemerintah Desa Kedungsugo menyulap TKD yang semula berupa areal persawahan menjadi wisata keluarga kekinian. Upaya ini pun mendapat pujian dari Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali.
Inisiator pengelolaan TKD menjadi wisata keluarga ini berasal dari Kepala Desa Kedungsugo, Sutikno. Ia melihat, tren masyarakat saat ini saat weekend selalu mencari tempat rekreasi untuk melepas penat bersama keluarganya. Hal ini pula yang terjadi di warganya. Sayangnya, Desa Kedungsugo, Prambon terbilang jauh dari pusat kota.
“Untuk itu, semula saya hanya ingin agar warga tidak perlu jauh-jauh mencari tempat rekreasi yang terjangkau. Seiring berjalannya waktu, saya menilai bahwa wisata ini kelak juga bisa mendongkrak pendapatan asli desa,” ujar Sutikno kepada sidoarjonews.id, kemarin.
Ya, wisata ini digadang-gadang bisa menjadi pemasukan bagi Desa Kedungsugo. Sehingga desa di Kecamatan Prambon ini dapat lebih mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.
Selain itu, keberadaan wisata ini juga bisa menyerap tenaga kerja dari Desa Kedungsugo. Saat ini saja sudah ada kurang lebih 15 warga yang bekerja di wisata ini. Padahal wisata ini belum 100 persen beroperasi.
“Kami proses membangun sejak tahun 2019. Bertahap, sebab anggarannya memang tak bisa langsung besar. Insya Allah tahun ini bisa selesai semuanya,” imbuh Sutikno.
Meski belum 100 persen jadi, tapi wisata Desa Kedungsugo ini sudah bisa menghasilkan pemasukan. Saat akhir pekan, pujasera di kawasan wisata yang baru dibuka dua minggu lalu ini bisa meraup penghasilan Rp 1,5-1,7 juta.
“Memang baru segitu, sebab untuk wahana-wahananya masih kami gratiskan. Nanti ke depannya akan kami terapkan tiket untuk setiap wahana. Tidak mahal, mungkin hanya sekitar Rp 2-3 ribu. Lalu untuk naik perahu berkeliling danau tarifnya Rp 5 ribu. Kalau terlalu mahal, nanti warga desa sulit menjangkaunya,” jelasnya.
Pengelolaan TKD ala Desa Kedungsugo ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Sidoarjo. Sehingga setiap desa bisa semakin mandiri dalam menyejahterakan warganya. (Affendra F)