SEDATI, SIDOARJONEWS.id —Pembangunan Jembatan Segorotambak sudah hampir dipastikan rampung. Namun, masih banyak meninggalkan pekerja rumah.
Ini terlihat di pancang bawah yang belum terangkat dan kompensasi biaya ganti rugi warga yang belum terbayar.
Jembatan penghubung Desa Segorotambak dan Tambakoso yang terletak di Kecamatan Waru, Sidoarjo itu, secara resmi sudah dapat dioperasikan.
Namun, Kepala Desa Segorotambak, Anik Mahmudah, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, agar terus mengawal biaya ganti rugi hak warga yang terdampak.
“Saya menitipkan aspirasi warga. Karena jembatan ini belum rampung sepenuhnya. Mohon untuk pemerintah agar terus mengawal kompensasi ganti rugi milik warga di sini,” ujarnya, Senin (14/3).
Namun di sisi lain, pihaknya akan segera mendata warga yang belum mendapat kompensasi ganti rugi. Sejauh ini, menurut Anik, masih ada beberapa warga yang sudah terbayarkan. Maka dari itu dirinya akan sesegera mungkin melakukan pendataan ulang untuk mengetahui jumlah pastinya.
Lebih lanjut, Pihaknya juga meminta agar pengangkatan sisa-sisa material seperti pancang bawah jembatan itu sudah bisa dibersihkan secepatnya. Karena pencaharian warga sangat bertumpu pada laut.
“Jadi, jika pancang masih tertancap di sana, masyarakat yang bekerja sebagai nelayan akan kesusahan untuk pergi melaut. Karena itu pekerjaan utama warga. Jadi saya mohon betul itu bisa dikawal untuk pancang agar bisa segera dicabut,” ujar perempuan berhijab itu.
Jadi, menurutnya, sejak dulu warga jika pergi melaut jalur tersebut sering dilewati perahu silih berganti. Namun, jika pancang masih tertancap di sana. Bukan tidak mungkin jika akses lalu-lintas para nelayan di sini akan terhambat.
“Ya, setidaknya material yang ada itu dibersihkan dulu. Kasihan warga karena mata pencahariannya adalah nelayan yang harus melaut. Setidaknya biar bersih dulu,” pungkasnya. (Luqman)