TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Warga Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, kabupaten Sidoarjo dikejutkan oleh kobaran api dan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi di lahan pengeboran TA 19 milik PT. Minarak Brantas Gas Inc, Selasa (16/6/2020) pagi.
Kepanikan warga terlihat jelas dari video yang direkam oleh warga yangtelah beredar luas.
“Lur Lapindo kobongan lur. Mburine omah lur. Kobong lur,” ujar sang perekam.
Ia merekam sambil berjalan mencoba mengambil gambar dari sudut yang berbeda.
Tampak di video, jilatan api nampak melebar di dekat bagunan berwarna putih. Asap hitam pekat membumbung tinggi. Beberapa pekerja terlihat menyemprotkan air ke sumber api. Kejadian ini tentu saja membuat panik, karena jarak dengan rumah warga cukup dekat.
Sekretaris Desa Banjarasri, Syaifulloh mengatakan hal tersebut terjadi pada Selasa pagi saat warga sibuk di rumah masing-masing.
“Mungkin ada kesalahan. Seharusnya api dilokalisir. Hal ini membuat warga sekitar panik,” tutur Syaifulloh.
Ketua BPBD, Zaenal Abidin mengungkapkan asap memang membumbung sangat tinggi. “Setelah saya lihat ternyata gas buang yang dibakar. Hal ini membuat warga resah. Namun setelah ada penjelasan dari petugas warga kembali ke rumah masing-masing,” jelas Zaenal.
Babinsa Desa Banjarasri, Serka Faruq menjelaskan rumah warga yang berdekatan dengan tempat kejadian ada di RT 5 RW II Dusun Banjar Anyar, Desa Banjarasri.
“Peristiwanya jam setengah enam hingga jam 6 pagi. Sebentar saja kok. Namun warga sangat khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Katanya flaring. Mengeluarkan asap, namun keluar minyak, bukan gas. Sosialisai kepada warga memang sudah, namun pemberitahuannya belum karena saat mengebor mendadak flaring,” terang Faruq.
Faruk menambahkan, warga sekitar menuntut agar ada pemberitahuan sebelum ada aktifivitas seperti itu. “Warga sekitar pantas saja khawatir karena jarak dengan warga haya sekitar 50 meter saja,” imbuh Faruq.
Sementara itu staf Humas PT. Minarak Brantas Gas Inc Ihwan Setiawan menjelaskan bahwa peristiwa tersebut adalah flaring.
“Flaring itu gunanya untuk mengetes gas yang keluarnya harus dibakar agar baunya tidak mengganggu warga sekitar. Warga sekitar memang baru pertama kali pengeboran. Mangkanya ketakutan. Flaring sudah ada tempatnya agar api bisa mengumpul dan tidak melebar,” kata Ihwan.
Ihwan mengungkapkan bahwa di tempat tersebut gas cukup besar dan ada minyaknya. (Satria).