TULANGAN, SIDOARJONEWS.id — Di masa Pandemi Covid-19, Klinik Soewandi Husada berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta JKN-KIS yang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Suwarni, pemilik Klinik Soewandi Husada menyadari, fasilitas kesehatan miliknya berdiri di tengah-tengah masyarakat yang jauh dari pusat kota. Karenanya, ia memutuskan untuk bergabung menjadi provider BPJS Kesehatan di tahun 2018.
“Masyarakat di sini banyak yang butuh pelayanan kesehatan dan kami di Klinik Soewandi Husada berkeinginan untuk membantu masyarakat, terutama pengguna BPJS Kesehatan,” terang Suwarni pada awal pekan kemarin.
Sebagai Klinik yang bermula dari praktek bidan, Klinik Soewandi Husada banyak mengutamakan pelayanan bagi ibu hamil dan bersalin. Pelayanan yang diberikan untuk Peserta JKN-KIS yang sedang hamil atau akan melakukan persalinan diantaranya pemeriksaan kehamilan, pemantauan gizi ibu hamil dan persalinan.
Di masa Pandemi Covid-19, Klinik Soewandi Husada membuat grup khusus untuk ibu Hamil sebagai sarana edukasi. Jika pasien memiliki kendala serius, tenaga medis dari Klinik Soewandi Husada akan berkunjung ke rumah untuk pemeriksakan lebih lanjut.
“Adalah komitmen kami untuk memberikan pelayanan tanpa membedakan status umum maupun Peserta JKN-KIS. Bagi kami, keselamatan adalah nomor satu,” tambah Soewarni.
Dengan didukung berbagai macam fasilitas, di antaranya dokter umum, bidan, laboratorium, dokter gigi, dan ahli gizi serta layanan rawat inap 24 jam, Klinik Soewandi Husada berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan terbaiknya bagi Peserta JKN-KIS maupun masyarakat pada umumnya.
Ke depannya, Klinik Soewandi Husada akan menyelenggarakan Program Pojok Gizi yang menerima layanan konsultasi gizi untuk masyarakat dibawah pengawasan Ahli Gizi. “Tujuannya agar masyarakat tahu bahwa Penyakit Tidak Menular itu berbahaya. Dan gizi adalah nomer satu,” ujar Soewarni.
Selama masa pandemi Covid-19, Soewarni menegaskan bahwa Klinik Soewandi Husada menerapkan protokol ketat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Diantaranya kewajiban menggunakan masker bagi pengunjung.
Untuk pasien yang akan melaksanakan persalinan, Klinik Soewandi Husada menyarankan untuk melakukan swab di usia kehamilan 38 minggu. Pada tempat tidur persalinan, telah terpasang tirai pelindung berbahan plastik untuk melindungi pasien yang sedang bersalin.
“Sedangkan untuk tenaga medis, wajib menggunakan APD dan faceshield dalam memberikan pelayanan,” tambahnya.
Berada di tengah-tengahj masyarakat yang jauh dari hiruk pikuk pusat kota, besar harapan Suwarni agar program JKN-KIS dapat terus berjalan dengan baik. Ia berharap ke depannya semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses Program JKN-KIS sehingga pelayanan kesehatan dapat semakin terjamin.
“Mudah-mudahan masyarakat yang belum mengerti, dengan adanya informasi dari masyarakat lain tentang program ini jadi ikut mendaftar juga. Bisa dibilang ya getok tular lah,” tutup Suwarni. (*/hs)