KOTA, SIDOARJONEWS.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengadakan pertemuan dengan perwakilan penyuluh program Keluarga Berencana (KB) dari masing-masing Kabupaten/Kota Jawa Timur, Rabu (30/9/2020) di hotel Luminor, Sidoarjo.
Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada para penyuluh agar meningkatkan pelayanan meski berada di tengah pandemi Covid-19.
Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, pada saat pandemi pelayanan dari posyandu kurang bisa aktif.
“Pelayanan itukan harus ketemu langsung, kalau mungkin terkait Pil KB untuk para akseptor (orang yang ikut program KB) mungkin lebih mudah. Tapi kalau yang suntik, IUD (intrauterine device), itukan beda pelayanannya,” kata Khofifah.
Khofifah menambahkan, pertemuan tersebut menjadi penting agar bisa melakukan evaluasi pelayanan KB di Jatim. Dia menyebut, berbagai instansi vertikal juga telah diajak bekerja sama untuk meningkatkan pelayanan KB tersebut.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengungkapkan terdapat tiga poin yang diharapkan bisa lebih ditingkatkan dalam konteks pelayanan KB di Jatim.
Pertama, peningkatan pelayanan kepada akseptor.
Kedua, penyuluhan pernikahan di usia dini.
Dan yang terakhir adalah pelayanan untuk ibu hamil menyusui, khususnya bagi mereka yang membutuhkan pelayanan bersalin.
“Sekarang saya berharap nanti pak kanwil BKKBN akan menjadi satu kesatuan sehingga program ini lebih terasa, dengan sinergitas maka insyaallah bisa memberikan multiplier effect yang lebih bagus,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kanwil BKKBN Jatim, Sukaryo Teguh Santoso menyatakan selama ini dukungan dari Pemprov sudah sangat luar biasa. Tinggal bagaimana mensukseskan kebijakan-kebijakan dari pemerintah di tataran masyarakat.
“Seperti kunjungan keluarga untuk pelayanan KB dengan memperhatikan protokol kesehatan. Bagi yang belum hamil, kalau bisa jangan dulu, kalau memang ingin maka harus direncanakan dengan baik karena kondisi ibu hamil harus benar-benar sehat. Juga jangan lupa Jatim punya target untuk menurunkan angka stunting di Jatim,” pungkasnya. (Dimas)