SIDOARJONEWS.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memimpin misi dagang provinsi Jawa Timur ke Pekanbaru, provinsi Riau, Kamis (5/3/2020).
Misi dagang yang kedua digelar Pemprov Jatim ini bertujuan untuk semakin memperluas perdagangan antardaerah.
Dalam misi dagang di Riau ini, Khofifah mengajak 98 pelaku usaha di Jatim untuk ikut dalam pertemuan bisnis bersama 168 pelaku usaha di Riau.
Hasilnya, hingga Misi Dagang ditutup, tercatat transaksi sebesar Rp362 miliar.
“Kami mencoba mempertemukan trader dan buyer melalui Misi Dagang ini. Di Pekanbaru ini, menjadi kegiatan Misi Dagang kedua yang kami selenggarakan di tahun 2020. Kami berharap agar transaksi bisa terjadi secara berkelanjutan antara Jatim dan Riau,” kata Khofifah seperti dikutip dari rilis tertulis yang disampaikan Humas Pemprov Jatim.
Khofifah mengatakan, dampak dari kondisi ekonomi global yang tak menentu akibat berbagai sentimen seperti perang dagang dan virus corona, harus diantisipasi dengan memperkuat perekonomian lokal, yakni lewat perdagangan dalam negeri.
“Kita ini punya captive market luar biasa di perdagangan dalam negeri. Maka kita menginisiasi mempertemukan trader dengan buyer. Seperti di Riau ini, mereka butuh apa dan kita bisa suplai apa begitu sebaliknya , itu yang kita cocokkan,” kata Khofifah.
Hal senada disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah.
Katanya, jika ekspor atau permintaan eksternal melemah akibat adanya isu global, maka pertumbuhan ekonomi bisa dikompensasi dengan permintaan antar daerah.
“Salah satu cara yang efektif menangkal adanya pelemahan ekonomi di tengah kondisi global saat ini adalah memperkuat perdagangan antar daerah. Jadi potensi perdagangan dalam negeri cukup besar dan luar biasa. Termasuk bagi Jawa Timur yang menjadi pemasok 17 provinsi di kawasan timur Indonesia. Maka perdagangan antar daerah menjadi hal strategis,” kata Difi.(HUT)