KOTA, SIDOARJONEWS.id – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sidoarjo kembali melakukan konsolidasi untuk pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yang diusung, yakni pasangan Ahmad Muhdlor Ali-H. Subandi (Gus Muhdlor-Subandi).
Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah yang sekaligus Ketua Steering Committee (SC) Pemenangan Gus Muhdlor-Subandi mengatakan, acara Konsolidasi DPC PKB Sidoarjo ini untuk mensinergikan dan mengkolaborasikan tim pemenangan, baik dari unsur partai maupun dari relawan.
“Kegiatan ini juga untuk mengintegrasikan program kegiatan pemenangan agar lebih masif lagi dengan kecepatan maksimal,” ujar Anik saat dikonfirmasi, Sabtu (3/10).
Dalam kesempatan tersebut, Anik Maslachah menyampaikan masuknya KH. Sholeh Hayat yang ikut bergabung untuk memenangkan pasangan Gus Muhdlor-Subandi. Menurutnya, sebelum bergabung dengan Gus Muhdlor-Subandi, KH. Sholeh Hayat merupakan pengurus PWNU Jatim yang rela mengambil cuti dari kepengurusan NU Jawa Timur.
“Beliau rela ambil cuti demi menjaga marwah NU melalui PKB untuk tetap bisa mempertahankan Pendopo Sidoarjo tetap ijo”, jelas Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim.
Disinggung terkait pencalonan kader Muslimat Jatim, Dwi Astutik yang juga tampil di Pilkada Sidoarjo 2020, Anik Maslachah dengan jelas menegaskan tidak ada rasa kekhawatiran akan mengurangi suara atau dukungan dari Muslimat Sidoarjo. Terlebih, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo juga anggota Fraksi dari PKB. Maka, secara otomatis masuk dalam Timses Sidoarjo MAS.
“Hampir semua warga muslimat se-Sidoarjo satu barisan. Warga muslimat lebih memilih kader putra daerah asli Sidoarjo,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Di sisi lain, Anik merujuk pada hasil keputusan Muktamar NU ke 30 di Lirboyo, Kediri yang masih belum dicabut dan berlaku hingga kini. Keputusan Muktamar tersebut, dalam bidang politik warga NU menyalurkan aspirasinya kepada partai politik yang berafiliasi, seperjuangan dan memiliki Historis dengan NU.
“Satu-satunya parpol yang mempunyai hubungan historis dengan NU adalah PKB, karena lahirnya PKB dibidani oleh para masyayikh PBNU. Diantaranya Gus Dur, Yai Munasir Ali, Yai Muhid Muzadi, Yai Ilyas Ru’yat dan Gus Mus, serta beberapa yai lainnya,” pungkasnya.(Ardian)