KOTA, SIDOARJONEWS.id –- Penjabat Bupati Sidoarjo, Hudiyono menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 di Sidoarjo di hadapan anggota DPR RI Komisi XI, Indah Kurnia dan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) di acara Workshop, Monitoring, dan Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa di Kabupaten Sidoarjo, Selasa (13/10).
Sejak dilantik jadi Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono menempatkan penanganan Covid-19 sebagai program prioritasnya. Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, dia bersama jajarannya juga menggelar operasi kedisiplinan protokol kesehatan atau operasi yustisi.
Hasilnya, hingga awal pekan ini, telah terjaring 5.600 pelanggar protokol kesehatan di Kota Delta. Angka ini merupakan tertinggi di Jawa Timur.
“Sebelum operasi yustisi, kami lakukan edukasi terlebih dahulu. Setelah kami kroscek di rumah sakit, operasi yustisi yang dilakukan secara masif berdampak sekali, tingkat penyebaran menurun. Hasilnya, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan menurun. Dalam seminggu ke depan, hasilnya akan kelihatan. Semoga Sidoarjo sudah berubah jadi zona kuning,” kata Hudiyono.
Hudiyono menambahkan kelak setelah masuk zona kuning, kegiatan sosial dan pendidikan akan berjalan. Sekolah bisa kembali menerapkan pembelajaran tatap muka, tetapi dengan hanya 20% siswa yang masuk. Selain itu, yang paling penting saat covid-19 meningkatkan kompetensi pendidikan karakter atau perilaku.
“Di situlah anak-anak teruji melaksanakan nilai-nilai karakter, praktek. Begitu masuk kelas cuci tangan dan pakai masker, jadi pendidikan karakter itu tidak hanya diteorikan”, ujar Hudiyono.
Di depan Indah Kurnia, Hudiyono menyampaikan penanganan Cocid-19 di Sidoarjo juga dilakukan dengan cara pendekatan spiritual.
“Bu Indah, di Sidoarjo ini pendekatannya bukan hanya sains. Kemarin para kyai datang ke sini mendukung sekali untuk pencegahan covid ini dengan spiritual, dengan penguatan tauhidnya, seimbang nanti,” ujar Hudiyono.
Hudiyono juga meminta camat, lurah/kades, dan RT/RW aktif turun ke bawah masif bergerak bersama mengajak warga untuk mematuhi protokol kesehatan.
Kepala perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur, Alexander Rubi Setyoadi mengatakan pemberian dana desa sudah dilakukan sebelum masa pandemi covid-19. Namun, tujuan pemberian dana desa di masa pandemi covid-19 untuk membantu pemulihan ekonomi.
“Penyerapan dana desa di Sidoarjo pada triwulan ketiga ini sudah 86 persen, tiap desa rata-rata menerima dana desa 1 milyar rupiah,” kata Alexander. (Affendra)