KOTA, SIDOARJONEWS.id – Kasus penderita TBC atau Tuberkulosis di Sidoarjo, Jawa Timur kian marak. Dalam 3 bulan terakhir, Januari – Maret 2024, sudah ditemukan 1.170 kasus TBC di Kota Delta.
“Untuk periode Januari-Maret ada 1.170 kasus penderita TBC di Sidoarjo,” kata Sub Koordinator P2PM Dinkes Sidoarjo dr Yanto Lipu saat dikonfirmasi, Minggu (14/04/2024).
Menurut dr. Yanto, semakin banyak kasus TBC ditemukan, maka semakin baik. Artinya, para penderita Tuberkulosis tersebut dapat langsung ditangani, sehingga tidak sampai menular.
Dari data Dinas Kesehatan Sidoarjo, penderita kasus TBC di Sidoarjo tahun 2023 lalu mencapai 6.140 kasus. Angka tersebut lebih dari target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.
“Semakin banyak kasus yang ditemukan maka semakin bagus, sehingga bisa langsung ditangani dan tidak menjadi sumber peneluran bagi masyarakat lain,” ucap dr. Yanto.
Dinas Kesehatan Sidoarjo terus melakukan kolaborasi dengan pihak terkait dalam upaya penanganan kasus penderita Tuberkulosis ini. Di tahun 2023 penanganan TBC di kota udang ini sekira 90 persen.
“Banyaknya kasus TBC ini membuktikan bahwa kita serius dalam melakukan deteksi dan penanganan,” kata Plt. Kepala Dinkes Sidoarjo, dr. Abdillah Segaf Al Hadad.
Dalam tiga tahun terakhir, capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) terduga tuberkulosis di Sidoarjo terus mengalami peningkatan, di tahun 2021 sebesar 44 persen dan 2022 naik drastis mencapai 131 persen serta 2023 sebesar 132 persen.
“Ini menunjukan partisipasi aktif Pemkab Sidoarjo dalam penemuan kasus TBC,” pungkasnya.
Penyebab TBC
Dilansir dari berbagai sumber, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang memiliki jumlah pasien tuberkulosis terbanyak. Penularan penyakit ini disebarkan melalui udara, sehingga sangat cepat.
Penyebab terjadinya TBC karena bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru.
Penularan penyakit ini terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Seseorang yang terduga terpapar penyakit tersebut biasanya mudah lelah, batuk berdarah, sesak nafas, demam tinggi dan kehilangan nafsu makan.
Untuk penyembuhan TBC ini bisa dilakukan dengan pengobatan yang tepat dan sesuai aturan dari dokter. Masa pengobatan bisa berlangsung selama 6-12 bulan yang dilakukan secara rutin setiap hari. (ipung)