KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengklaim terjadi penurunan signifikan kasus covid-19 di Sidoarjo pasca penerapan PPKM Hingga PPKM Level 4.
Bed Occupancy Rate (BOR) yang sebelumnya mencapai 96 persen keatas, saat ini tersisa 58 persen.
Itu disampaikan Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali usai mengikuti apel evaluasi PPKM di Mapolresta Sidoarjo.
Menurut Muhdlor, sejak diberlakukannya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, terjadi penurunan signifikan terhadap kasus covid-19 di Sidoarjo.
“Dulu BOR nya bisa sampai 96 hingga 100 persen. Sekarang sudah 56-58 persen. Begitupun dengan BOR Isolasi yang dulunya sampai 96 persen keatas, sekarang sudah 36-38 persen,” tegas Muhdlor, Rabu, (18/8/2021).
Penurunan tersebut, lanjutnya tidak terlepas dari peran serta bersama stakeholder dan masyarakat dalam mengurangi penyebaran covid-19 di Sidoarjo. Sehingga hasil yang dinilai positif tersebut harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Terutama dalam mengurai penyebaran covid-19 di Sidoarjo.
“Kita harus tuntaskan sampai ke ujung (akar) nya. Harus diingat, penyebaran itu bisa dimulai dari satu orang,” terangnya.
Meski terjadi penurunan, pihaknya memiliki catatan khusus yang harus disempurnakan untuk menekan angka penyebaran kembali melonjak. Salah satunya dengan cara mengisi kekosongan isolasi terpusat (Isoter).
“Jadi jika ada warga yang sedang melakukan isoman, tapi tempat isomannya tidak representatif maka akan dialihkan ke isoter. Kenapa?, Jika tidak maka bahayanya lebih besar,” katanya.
Hal itu lah yang menurutnya akan muncul klaster klaster rumah baru dan berdampak pada lonjakan kasus covid-19 di masa yang akan datang. “Bayangkan, jika ada rumah satu petak berisi 6 orang. Kemudian ada salah stau yang positif. Maka saya yakin, jika tidak dialihkan ke Isoter, ke enam (keluarganya) juga akan positif,” tambahnya.(hadi)