GEDANGAN, SIDOARJONEWS.id — Kementerian Kesehatan RI menyebut angka kasus covid-19 di Indonesia cenderung mengalami penurunan. Meski sempat terjadi sedikit peningkatan di bulan Mei, hingga saat ini Jawa Timur tidak berstatus merah.
Hal itu disampaikan Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI, dr. Wisnu Trianggono saat memberikan sosialisasi Germas/Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Protokol Kesesehatan/Prokes dan vaksinasi Covid-19 bersama anggota DPR RI Komisi IX di Balai Desa Karangbongm Kecamatan Gedangan. Kegiatan ini juga dihadiri Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali serta anggota DPR RI Komisi IX, Arzeti Bilbina Setiawan.
“Kegiatan kali ini merupakan kegiatan bersama antara Kemenkes RI dengan DPR RI Komisi IX. Kegiatan ini untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya Germas,” ujar Wisnu Trianggono, Minggu, (30/5/2021).
Menurutnya, Kementerian Kesehatan akan terus mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tahun lalu, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo.
Dikatakannya angka kasus Covid-19 di Indonesia cenderung mengalami penurunan. Walaupun pada bulan Mei angkanya sedikit naik dikarenakan mobilitas masyarakat yang meningkat setelah lebaran.
“Banyak yang pulang kampung, banyak yang sowan, silaturahmi, agak meningkat sedikit. Tapi secara umum trennya menurun,” ucapnya sembari menunjukkan grafik peningkatan kasus covid-19 yang terjadi di Indonesia.
Lebih lanjut, Wisnu mengatakan peta penyebaran Covid-19 di Jawa Timur saat ini tidak ada yang merah. Berbeda dengan tahun 2020 lalu yang menunjukkan merah. Saat ini peta Jawa Timur berstatus kuning dan oranye. Meski begitu pemerintah Jatim tidak boleh berpuas diri apalagi lengah. Sebab, Covid-19 masih mengintai.
“Kita coba hijaukan Sidoarjo, kita hijaukan Jawa Timur, kita hijaukan Indonesia dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19,” pintanya.
Oleh karenanya segala aktifitas harus selalu menerapkan protokol kesehatan. 3 M wajib dilakukan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan mengunakan sabun serta menjaga jarak. Disamping itu, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali menyebut gerakan hidup sehat harus senantiasa didorong kepada masyarakat, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Menurutnya, budaya hidup sehat merupakan salah satu kunci untuk bangkit dari pandemi. Baik bangkit secara ekonomi, sosial maupun kesehatan. “Kita harus gerakkan bersama masyarakat hidup sehat di Sidoarjo,” ucapnya.
Menurut Gus Muhdlor, prinsip new normal merupakan hal paling masuk akal dilaksanakan saat pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat seharusnya bisa berdampingan hidup dengan Covid-19. Pandemi yang terjadi saat ini tidak harus membuat semua sektor tiarap.
“Seperti halnya sektor pendidikan dan sektor keagamaan. Jangan sampai sekolah-sekolah sepi. Begitu juga masjid. Masjid harus kembali ramai jamaah. Pandemi Covid-19 tidak harus selalu ditakuti. Tidak boleh juga terlalu berani. Tetap harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19,” tegasnya. (saikhul)