KOTA, SIDOARJONEWS.id – Tok Swie Giok, produsen kue keranjang di Sidoarjo mengaku omzet penjualan kue turun drastis di Imlek yang berlangsung dalam masa pandemi ini.
Sebelum pandemi, ia bisa memproduksi lebih dari 500 kg kue keranjang di setiap perayaan Imlek. Namun saat pandemi ini, ia hanya bisa menghasilkan 200-300 kg.
“Sebelum pandemi, kami beli bahan baku berupa ketan itu bisa sebanyak 500 kg. Belum gulanya. Jadi bisa menghasilkan lebih dari 500 kg kue keranjang. Sekarang separuhnya,” ujar Tok Swie Giok.
Tok Swie Giok menambahkan, dulu sebelum pandemi, ia sudah mulai memproduksi kue keranjang sejak tiga bulan sebelum Imlek. Namun, tahun ini ia baru mulai produksi sejak dua minggu sebelum Imlek.
“Dulu tiga bulan sebelum Imlek itu sudah banyak orang yang pesan untuk di luar kota bahkan luar pulau,” ujarnya.
Anak kedua Tok Swie Giok, Tan Sek Mei menambahkan, selama ini ia dapat banyak pesanan dari kawan-kawan gerejanya. Namun karena di masa pandemi ini peribadatan di gereja dilakukan via daring, jadi ia tak lagi sering bertemu dengan kawan-kawan di gereja.
“Meski turun, kami masih bisa bertahan. Memang jadi sedikit orang yang datang untuk mengambil kue pesanannya. Tapi itu bisa kita akali dengan mengirimkannya melalui kurir ekspedisi,” jelasnya.
Kue keranjang buatan Tok Swie Giok ini telah eksis di Sidoarjo sejak 35 tahun silam. Saat itu, anak-anak Tok harus menjajakan kue keranjang buatan ibunya ini dari rumah ke rumah. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang mengenal dan jatuh hati dengan kue keranjang buatan Tok Swie Giok. Kini, pelangganlah yang berbondong-bondong datang dengan sendirinya. (Affendra F)