KOTA, SIDOARJONEWS.id – Ada yang berbeda dengan Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke 5 di Kabupaten Sidoarjo tahun 2020 dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Bila di tahun sebelumnya upacara Hari Santri Nasional diikuti oleh ratusan peserta, tahun ini , dengan alasan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), jumlah peserta dibatasi hanya 100 orang. Tamu undangan juga dibatasi 100 orang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang agar setiap orang bisa menjaga jarak fisik.
Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono yang bertindak selaku inspektur upacara membacakan sambutan menteri agama menyampaikan kalangan santri memiliki hari yang istimewa, tanggal 22 Oktober telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Hari Santri melalui keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015.
Tepat pada tanggal 22 Oktober 1945 yang lalu Tercetuslah “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Santri dan pesantren kini telah memiliki Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren yang memberikan afirmasi, rekognisi, dan fasilitasi terhadap pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan”, kata Hudiyono saat membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia, Kamis, (22/10).
Selain jumlah peserta dan tamu yang dibatasi, seluruh peserta upacara juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak, serta membawa hand sanitizer.
“Tadi dibagikan masker oleh pemkab, meskipun kami semua sudah bawa dari rumah. Selain itu kami juga diharuskan menjaga jarak. Tadi baris dengan jarak minimal 1 meter antar orang. Kami juga membawa hand sanitizer sendiri-sendiri,” ujar Subchiyah, sekretaris PC Muslimat NU yang turut menjadi peserta upacara.
Selain upacara, panitia HSN bersama dengan Pemkab Sidoarjo sudah menyiapkan rangkaian acara sampai dengan 31 Oktober. Di antaranya terbang Ishari yang sudah terlaksana 19 Oktober 2020 mengawali rangkaian HSN di Sidoarjo. Ada pula pemilihan duta santri, lomba kreasi nadhom, lomba sholawat al banjari, lomba video santri dan lomba mars kebangsaan yang dilakukan secara virtual mulai tanggal 15 – 31 Oktober 2020.
Pada puncak acara HSN tanggal 31 Oktober 2020, akan diadakan pembacaan sajak santri untuk negeri yang dipusatkan di pendopo kabupaten serta diikuti oleh 18 kecamatan. Rencananya Pj. Bupati Sidoarjo Hudiyono juga ikut membacakan sajak tersebut bersama para santri. Kegiatan ini akan disiarkan melalui live streaming di 18 kecamatan se-Sidoarjo. Tentu saja seluruh kegiatan tersebut tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya. (Affendra Firmansyah)
—