Selasa, Desember 2, 2025
BerandaPeristiwaJembatan Cemandi Sedati Ambruk Dua Bulan, Warga Mulai Kehabisan Sabar Menunggu Perbaikan

Jembatan Cemandi Sedati Ambruk Dua Bulan, Warga Mulai Kehabisan Sabar Menunggu Perbaikan

SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Akses menuju kawasan tambak dan wisata Cemandi, Kecamatan Sedati, masih terganggu akibat jembatan di Dusun Gisik yang ambruk sejak awal Oktober lalu, belum kunjung diperbaiki. Kondisi ini membuat alur mobilitas warga dan pengunjung berubah signifikan, bahkan berdampak pada aktivitas ekonomi dan sektor wisata di wilayah tersebut.

Meski kerusakan jembatan sudah terjadi sejak 7 Oktober 2025, hingga kini belum terlihat tanda-tanda dimulainya perbaikan di lokasi. Keberadaan jembatan tersebut sangat vital, karena menjadi jalur utama warga, nelayan, hingga wisatawan yang kerap datang ke area tambak Cemandi.

Dari pantauan di lapangan, bagian tengah jembatan terlihat runtuh, menyisakan struktur beton di sisi kanan-kiri. Jalan alternatif yang tersedia memaksa warga memutar cukup jauh menggunakan jalur Kalanganyar dan jembatan kayu sebagai penghubung sementara.

Salah satu warga sekitar, Selamet (51 tahun), mengaku kondisi tersebut sangat menyulitkan. Ia yang tinggal tepat di sisi jembatan menyebut aktivitas harian menjadi boros waktu dan biaya.

“Biasanya lima menit sudah sampai tambak, sekarang harus putar lewat jembatan Kalanganyar. Itu bisa sampai dua kali lipat waktunya,” ujarnya, Selasa (02/12).

Selamet juga menilai, jembatan yang sudah berusia sekitar 35 tahun itu memang semestinya mendapat perhatian khusus sejak sebelum kerusakan terjadi. Ia menyebut, kunjungan Wakil Bupati Sidoarjo beberapa waktu lalu sempat memberi harapan perbaikan cepat, namun hingga kini belum terealisasi.

“Bu Wabup sama dinas sudah cek lokasi, tapi sampai sekarang belum ada pergerakan alat. Warga jadi bingung harus menunggu sampai kapan,” tambahnya.

Selain soal jembatan, warga juga berharap perbaikan infrastruktur lain seperti drainase dan peninggian jalan bisa dipercepat. Menurut Selamet, banjir kerap menggenangi wilayah tambak setiap hujan deras, bahkan masuk ke rumah warga.

“Kalau musim hujan, air naik sampai dalam rumah. Saya sampai kepikiran meninggikan teras, katanya jalan juga mau dinaikkan, tapi ya sama seperti jembatan, belum jelas kapan,” tuturnya.

Warga berharap pemerintah segera memberikan kejelasan waktu pengerjaan, mengingat kawasan tersebut merupakan wilayah padat aktivitas ekonomi, sekaligus akses menuju destinasi wisata pantai. Mereka menilai semakin lama jembatan dibiarkan, semakin besar potensi kerugian masyarakat setempat.

(Hnf)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,207FansSuka
26,960PengikutMengikuti
36,500PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER