KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sebentar lagi akan diterapkan di Sidoarjo, mendapatkan respon bermacam-macam dari para pekerja harian semisal ojek online (ojol).
Pendapatan yang setiap harinya terus menurun dikarenakan pandemi Covid-19, membuat para ojol kini mulai kesulitan dalam dalam usaha memenuhi kebutuhan mereka setiap harinya.
Yono (38 tahun) misalnya, driver ojol yang sehari-harinya beroperasi di sekitaran Mall Suncity, Sidoarjo, mengutarakan bahwa untuk sekedar berangkat mangkal terkadang dirinya harus memutar otak.
“Mau berangkat aja kadang masih mikir cari hutangan untuk beli bensin dulu atau buat beli kopi saat nunggu orderan mas, sepi banget sekarang,” katanya kepada sidoarjonews.id, Jumat (24/4/2020).
Menurutnya saat ini pengguna jasa ojol setiap harinya bisa dihitung jari. Tidak seperti saat sebelum Covid-19 mulai melanda di wilayah Sidoarjo.
“Gak mesti mas, kadang ya ada tapi gak sampek 10 orang. Gak kayak pas sebelum ada korona. Ini gak tau lagi kalau nanti udah PSBB,” ucapnya.
Miftahul Ulum, pria perantauan asal Bangkalan dan tinggal di Waru yang juga berprofesi sebagai driver ojol di sekitar Bungurasih, Waru, Sidoarjo menyebut setiap harinya dia hanya mendapatkan empat hingga lima orderan.
“Nunggu sampek maghrib pun kadang gak mesti dapet mas. Mentok paling empat sampai lima orderan sehari,” tuturnya.
Ulum menyebutkan, sejak adanya Covid-19, jumlah orderan dari pengguna jasa ojol terus menurun. Melihat keputusan dari pemerintah pusat bahwa pengajuan PSBB untuk wilayah Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) telah disetujui, dirinya berharap agar pemerintah bisa lebih peduli dengan nasib dari para pekerja harian seperti dirinya.
“Kita semua sebenarnya gak setuju, sebab bakal dibatasi aksesnya. Belum PSBB aja kita dikit dapet orderan, apalagi kalau PSBB gimana nantinya. Tapi mau gimana lagi demi kewaspadaan, kita setiap harinya saat narik juga pakai masker dan perlindungan diri untuk antisipasi sebaran virus itu,” katanya.
Mengenai bantuan dari pemerintah kepada warga terdampak Covid-19 di Sidoarjo yang berupa paket sembako, pria yang tinggal di kawasan Waru tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa ada program bantuan sosial tersebut.
“Harapannya kalau sudah betul-betul diterapkan PSBB nanti, semua bantuan yang sifatnya dari pemerintah untuk masyarakat terdampak harus tetap diperhatikan dan penyalurannya tepat sasaran,” pungkasnya. (Dimas)