KOTA, SIDOARJONEWS.id — Tukar uang menjelang lebaran memang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini juga yang mempengaruhi banyaknya bisnis penukaran uang baru di jalan-jalan perkotaan.
Salah satunya ialah Sidoarjo. Meskipun puasa belum genap memasuki pertengahan bulan, namun profesi jasa tukar uang ini sudah mulai tersebar di beberapa titik.
Yakni di Jalan Pahlawan, Taman Pinang hingga kawasan Gading Fajar.
“Saya baru mulai ini tadi jam 2 siang. Baru saja dapat satu pelanggan,” ucap Abdul Rohim selaku penyedia jasa tukar uang di Kawasan Taman Pinang, Selasa, (12/4).
Rohim, sapaan akrabnya itu mengungkapkan, jika pendapatan dari jasa tukar uang baru ini akan mengalami kenaikan seiring menjelang lebaran.
Lebih lanjut, terkadang ramai-ramainya orang yang menukarkan uang tersebut puncaknya pada malam ke-21 Ramadan, atau menjelang malam takbiran.
Biasanya, para pedagang di sana mematok keuntungan sejumlah Rp 5 ribu untuk setiap uang per Rp 100 ribunya.
“Harganya ya bisa naik seiring mendekati lebaran. Biasanya naik 10 ribu menjelang malam takbir. Ada juga nanti malam takbiran, harga per 100 ribu itu mencapai Rp 15 hingga Rp 20 ribu,” ungkapnya.
Namun, saat dirinya juga was-was berjualan di kawasan kompleks Taman Pinang Indah, yang saat ini merupakan kawasan steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Sebab, pada saat yang bersamaan dirinya takut terkena patroli Satpol-PP yang bertugas.
Sementara itu, Saat dikonfirmasi terpisah. Achmad Sulaiman, salah satu penukar jasa uang baru di Jalan Raya Pahlawan ini menjelaskan, jika kondisi tukar uang saat ini banyak mengalami penurunan.
“Ya masih ramai tahun kemarin. Jauh. Tahun ini bisa merosot hampir 50 persen,” jelasnya.
Sulaiman juga menambahkan, bahwa selama dirinya membuka jasa tukar uang dari awal puasa hingga saat ini. Dirinya baru dapat 300.
“Ya kadang juga tidak dapat sama sekali,” imbuhnya.
Namun, dengan profesi menjadi penyedia jasa tukar uang, tak sedikit juga dirinya pernah ditipu oleh pelanggannya dengan uang palsu.
Sebab, Sulaiman megungkapkan, jika dirinya hanya bermodal cara konvensional untuk mengecek tentang keaslian uang tersebut.
“Tidak ada alat untuk mengecek. Hanya diraba saja pakai tangan. Ya masih sering ketipu juga kadang-kadang kalau tidak hati-hati,” pungkasnya.
Tak hanya itu, para penyedia jasa tukar uang ini juga menyediakan amplop lebaran yang bervariasi. (Luqman)
[instagram-feed feed=1]