KOTA, SIDOARJONEWS.id – Penerapan pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi memaksa perilaku dari offline menuju online.
Karenanya banyak usaha yang semula mengandalkan pemasaran secara konvensional beralih menjadi digital.
Hal ini membuat permintaan jasa pengelolaan media sosial dalam rangka memasarkan produk meningkat.
Faris Hazim salah satunya. Owner Vash Desain, jasa pembuatan konten media sosial ini mengaku mendapat banyak klien di tengah PPKM Darurat kemarin.
Sebagian besar kliennya adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dalam hingga luar kota.
“Kebanyakan memang UMKM yang pemasarannya masih konvensional, misalnya buka toko di depan rumah. Karena kemarin ada batas jam operasional, jadi omzetnya turun drastis. Mereka kemudian mencoba pemasaran digital melalui media sosial seperti instagram,” jelasnya, Rabu (29/9).
Untuk membuat tampilan produk dan feed media sosialnya cantik, para pelaku UMKM tersebut menggunakan jasa Faris Hazim. Mulai dari foto produk hingga membuat desain konten, disediakan oleh Faris Hazim.
“Kebanyakan kita jualnya paketan yang terdiri dari desain feed dan instagram story. Jadi klien tinggal upload. Bahkan kami juga menyediakan jasa pengelolaan full, jadi yang upload, bikin konsep dan jadwal upload, desain, sampai balas komen dan DM bisa kami handle. Klien tinggal terima laporan bulanan saja,” imbuhnya.
Saking banyaknya permintaan, Fariz Hazim juga menggandeng beberapa temannya yang mumpuni di bidang design grafis dan fotografi. Selain jasa pengelolaan media sosial, iklan berbasis facebook dan google juga semakin digemari di masa pandemi.
Reza Zamir, salah seorang penyedia jasa pengelolaan pemasangan iklan berbasis facebook (instagram dan facebook) dan google (google, youtube, website) mendapat cukup banyak permintaan di masa pandemi.
“Sejauh ini peminat iklan berbasis facebook lebih banyak. Mungkin karena instagram dan facebook itu platform yang paling digemari masyarakat Indonesia ya,” ujarnya.
Larisnya jasa pemasaran digital ini menunjukkan bahwa masyarakat tengah beradaptasi dengan situasi pandemi yang serba tidak pasti. Tidak ada yang tahu kapan pandemi berakhir. Juga tidak ada yang tahu kapan pemerintah tiba-tiba mengetatkan pembatasan aktifitas warga. Oleh karena itu, menggerakkan ekonomi dengan memanfaatkan media digital menjadi solusi dari ketidak pastian ini.
(Affendra F)