WARU, SIDOARJONEWS.id — Nama Jalian Setiarsa telah melanglang buana di dunia UMKM. Bertahun-tahun lamanya, owner IKM Bolu Ketan Mendut tersebut hilir mudik mengembangkan produk keripik brownies ketan.
Berbagai pameran di berbagai kota hingga lintas pulau pernah ia ikuti. Beragam pelatihan bisnis yang diadakan pihak swasta atau pemerintah juga rajin ia datangi. Seakan tak pernah lelah, ia terus menimba ilmu. Menjalin relasi guna mengembangkan produknya.
Kini, kegigihannya membuahkan hasil. Keripik brownies ketan dengan merk “It’s Me Time” miliknya berhasil tembus ke pasar luar negeri. Keripik brownies ketan dengan tiga varian rasa yakni cheese, peanut, dan chocochips tersebut diekspor ke Hongkong dan Turki tahun ini.
“Karena kami ini IKM, jadi semuanya harus saya urus sendiri. Mulai dari menyiapkan produk, branding, packaging, mencari buyer di luar negeri, hingga mengurus segala persyaratan ekspor,” ujar Jalian Setiarsa, ketika ditemui Sidoarjonews.id kemarin.
Arso, sapaan akrabnya, menceritakan awal mula produknya bisa diterima oleh pasar Turki saat ia mengenal seorang WNI yang menetap di sana bernama Leni.
Di Turki, Leni memiliki sebuah toko yang menjajakan produk-produk dari Indonesia. Leni juga memiliki jaringan kuat di pasar Turki sehingga kerap menjadi jembatan antara eksportir Indonesia dengan pasar di Turki.
“Saya sempat memaksa Bu Leni. Pokoknya bagaimana caranya agar produk saya sampai sana. Akhirnya Bu Leni meminta dikirimi sample produk. Alhamdulillah produk saya sesuai dengan selera masyarakat di Turki,” ujarnya.
Dengan bimbingan dari Badan Sertifikasi Nasional (BSN), Arso mulai melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Mulai dari sertifikasi SNI hingga HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Dengan demikian, produk keripik brownies ketan “It’s Me Time” tersebut terbukti aman dikonsumsi.
Usai mendapat buyer dan melengkapi persyaratan ekspor, Arso melepas 1000 pcs perdana ke Turki. Produk yang dikirim oleh Arso tersebut akan digunakan sebagai tes market dan ditawarkan ke beberapa supermarket di Turki. Bila semua berjalan lancar, Arso siap menyuplai lebih banyak lagi untuk pasar Turki.
“Saat ini kemampuan produksi saya mencapai 700-800 pcs per hari. Per bulan bisa mencapai 40 ribu pcs. Saat ini kami mengejar target 50 ribu per bulan. Jadi saya optimistis bisa memenuhi permintaan dari sana nanti,” ujarnya.
Selain pasar luar negeri, Arso juga memiliki lebih dari 180 jaringan reseller di dalam negeri. IKM Bolu Ketan Mendut menjadi wujud nyata bagaimana produk lokal Sidoarjo bisa mendunia. Ikhtiar Arso patut menjadi inspirasi bagi para pelaku IKM lainnya.(Affendra F)