TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id — Sudah lebih dari sepekan ini, ratusan truk pengangkut sirtu hilir mudik di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri. Sirtu-sirtu tersebut merupakan bantuan dari Pemkab Sidoarjo untuk menguruk rumah warga yang terdampak banjir.
Di satu sisi, warga bersyukur dengan adanya bantuan berupa material sirtu tersebut. Mereka berharap bantuan itu mampu membuat kediamannya kembali layak dihuni. Namun di sisi lain, warga juga harus legowo karena jalan desa rusak dan licin akibat dilalui ratusan truk pengangkut setiap harinya.
Salah seorang warga Desa Kedungbanteng, Sunarto, mengatakan saat ini dari ujung RT 3 hingga RT 6 Desa Kedungbanteng kondisi jalannya rusak parah. Selain berlubang, jalan juga menjadi licin akibat material lumpur yang tercecer.
“Iya licin sekali. Selain lumpur, kondisi jalan yang tergenang air membuat pengendara tidak bisa memprediksi kondisi jalan yang akan dilalui,” ujarnya.
Dari pantauan wartawan sidoarjonews.id di lokasi, pengendara motor memang harus ekstra hati-hati. Sering sekali roda motor slip akibat lumpur dan kerikil di dasar genangan air.
Sunarto mengaku belum tahu apakah nanti jalan tersebut akan diperbaiki oleh pemkab atau tidak. Yang dia tahu, lalu lalang truk ini katanya 15 harian. “Tentunya warga berharap setelahnya pemkab bisa memperbaiki jalan desa,” ujarnya.
Selain berhati-hati, sebaiknya kendaraan roda empat menghindari jalan Desa Kedungbanteng dan Banjarasri tersebut. Sebab, saat ini di sepanjang jalan terdapat tumpukan material. Sehingga jalan menjadi sempit apalagi saat sisipan jalan dengan truk pengangkut.
Dengan menghindari jalan tersebut, truk-truk pengangkut bisa lekas menurunkan material sirtu yang telah diidamkan warga selama 4 bulan sejak pertama kali rumahnya tergenang air. (Affendra F)