SURABAYA, SIDOARJONEWS.id — Kementerian Dalam Negeri resmi menunjuk Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin untuk menjabat Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo. Surat Perintah Tugas (SPT) Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo tersebut diserahkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Ruang Kerja Gubernur Jatim Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Selasa (14/1/2020).
SPT tersebut turun usai penetapan status tersangka Bupati Sidoarjo Saiful Ilah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terjerat kasus dugaan suap.
Penyerahan SPT oleh Gubernur Jawa Timur dengan nomor :131/01/011.2/2020 ini berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 10 Januari 2020 nomor :131.35/232/SJ Tentang Penugasan Wakil Bupati Sidoarjo selaku Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo.
Turut hadir, Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahyono, Sekda Kabupaten Sidoarjo Ahmad Zaini, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf. M. Iswan Nusi, Anggota DPRD Sidoarjo Komisi B, Rizza Ali Faizin dan M. Rozik, serta pejabat dari Provinsi Jatim dan pejabat pemkab Sidoarjo.
Setelah menerima SPT Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, maka Wabup Nur Ahmad Syaifuddin akan melaksanakan tugas dan wewenang Bupati Sidoarjo sebagaimana diatur dalam pasal 65 ayat 1 dan 2 Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Lalu, apa saja target yang ingin dicapai Nur Ahmad Syaifuddin sebagai Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo?
Dia berjanji akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Dalam waktu dekat, dia akan mengumpulkan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna membahas program kerja yang sudah masuk dalam rencana pembangunan APBD 2020.
“Program yang belum selesai kita pastikan harus diselesaikan. Kedua, harus membuat suasana yang bagus di dalam birokrasi. Nanti kita akan kumpulkan semua OPD, mulai Sekda sampai staf ahli, kami ajak bersama-sama. Hari ini kita sudah harus melihat ke depan, jangan melihat kebelakang lagi”, tuturnya.
Nur Ahmad Syaifuddin juga menekankan agar semua jajarannya melakukan instropeksi. Apa yang kurang bagus harus tinggalkan. “Jadi saya berharap ada semangat baru dan apapun yang terjadi di sekitar kita adalah yang terpenting kita bisa mengambil hikmah yang baik,” sambunnya.
Pejabat yang akrab disapa Cak Nur ini juga akan memprioritaskan pembangunan Rumah Sakit Barat. Sebagai ikhtiar, dia akan berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan legislatif.
“Ini juga masuk perioritas. Mungkin selama ini, ada polemik antara eksekutif dengan legislatif, khususnya berkenaan dengan rumah sakit barat. Yang terpenting bagaimana rumah sakit barat bisa segera terbangun dengan baik manfaatnya bisa segera dirasakan warga”, harapnya. (satria)