BUDURAN, SIDOARJONEWS.id– Semangat inovatif dan kepedluian Rania Nura Andindhita terhadap lingkungan di sekitarnya, layak diacungi jempol. Gadis asal Desa Prasung, Buduran ini berhasil menciptakan terobosan baru dalam pengolahan sampah.
Rania yang baru berusia 20 tahun, berhasil menciptakan sebuah cairan yang dapat menetralisir bau menyengat dari sampah. Inovasi Rania ini menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini merasa terganggu dengan bau menyengat dari sampah di sekitar mereka
Kepada sidoarjonews.id, Rania bercerita, cairan itu dia beri nama Eco Lindi. Dia menjelaskan, cairan penetralisir bau tidak sedap dari sampah ini dibuatnya dari endapan tumpukan sampah. Air dari endapan itu kemudian dicampur dengan molase atau sisa air tebu.
“Kemudian diberi zat katalis dan asam sulfat,” ujar Rania saat ditemui akhir pekan kemarin.
Dari situ, sambung dia, nantinya bisa tercipta cairan yang dapat menghilangkan bau serta dapat melepaskan amoniak dan metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah.
Mahasiswi Fakultas Biologi dari Universitas Gajah Mada ini menambahkan, cara pemakaian cairan ini tidak ribet. Justru sangat mudah.
“Pengguna hanya tinggal menyemprotkan cairan tersebut ke area yang ada tumpukan sampahnya. Setelah lima menit disemprot, reaksinya akan segera diketahui,” ujarnya.
Untuk saat ini, Rania menyebut inovasi Eco Lindi ini sedang dalam upaya pengembangan. Dia punya harapan agar inovasinya ini kelak bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan.
“Harapannya agar juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk penyubur tanaman,” ucap perempuan peraih penghargaan Trash Control Heroes dari Bupati Sidoarjo ini. (Dimas)