KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo gerak cepat untuk mengatasi over loadnya ruang isolasi khusus (RIK) di rumah sakit rujukan di Sidoarjo.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, Pemkab Sidoarjo telah melakukan teken dengan lima rumah sakit swasta di Sidoarjo agar dijadikan sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
Ditemui seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD Sidoarjo, pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut menyebutkan lima dari rumah sakit tersebut diantaranya RS Aisyiyah, RS Rahman Rahim, RS Arafah Anwar Medika.
“Jadi lima (rumah sakit) sudah kami usulkan. Mudah-mudahan segera bisa ditinjau, segera disetujui oleh pusat. Kalau sudah disetujui, mereka bisa merawat pasien Covid yang bergejala,” katanya, Rabu (1/7).
Cak Nur menjelaskan, lima rumah sakit yang diusulkan tersebut khusus untuk RIK. Sebab menurutnya yang penuh hanyalah RIK. Sebagaimana ia mencontohkan di RSUD Sidoarjo dari 161 bed ruang isolasi rawat inap dan 40 bed di IGD yang merupakan RIK keseluruhan.
“Untuk yang tidak bergejala masih banyak tempatnya. Seperti di MPP lalu di hotel. Tetapi yang bergejala ini harus di rumah sakit, di RIK. Yang di rumah sakit itu semua bergejala,” ucapnya.
Terkait kapasitas rumah sakit tersebut, Cak Nur mengaku masih belum spesifik membahas kapasitas. Menurutnya, pihaknya masih menunggu ditinjau dan disetujuinya lima usulan rumah sakit tambahan tersebut oleh pemerintah pusat.
“Tapi Insya Allah, dengan adanya tambahan ini tidak mempersulit keluarga pasien. Hari ini yang bergejala kami kirim ke rumah sakit provinsi. Seperti ada yang di RS Saiful Anwar,” pungkas Cak Nur. (Dimas)