TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Komisi C DPRD Sidoarjo berencana meninjau lokasi banjri di Kecamatan Tanggulangin untuk merumuskan solusi atas permasalahan yang terjadi tersebut.
Disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Anang Siswandoko, agenda tersebut dijadwalkan pada Rabu minggu depan. Selain terjun lapangan, dia juga mengaku akan menggelar hearing dengan beberapa pihak terkait.
“Permasalahan ini sudah terjadi beberapa kali. Tapi kenapa tidak pernah selesai. Tiap hujan banjir. Besok Rabu kami akan kesana untuk mengetahui kondisi lapangan sebenarnya kenapa banjir selalu terjadi,” kata Anang, Rabu (4/11).
Anang menambahkan, terjun lapangan tersebut sangat diperlukan agar menghasilkan rekomendasi yang solutif. Sebab permasalahan tersebut sebenarnya sudah menjadi tema pembahasan sejak awal tahun kemarin.
“Dan sekarang terulang lagi. Padahal anggaran pencegahan penanganan banjir tiap tahun itu ada. Kami ingin ada langkah konkrit dalam menyelesaikan ini,” tambahnya.
Di sisi lain, sejak pompa dari pemerintah diaktifkan kemarin, Selasa (3/11), ketinggian air sudah mulai turun. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Desa Kedungbanteng, Rochman.
“Iya ada penurunan ketinggian air di Kedungbanteng. Mungkin sekitar 10 cm,” ujarnya, Rabu (4/11/2020).
Sekadar untuk diketahui, banjir yang terjadi di Kecamatan Tanggulangin tersebut melanda tiga desa. Desa Kedungbanteng, Banjarasri, dan Banjarpanji. Namun khusus untuk yang di Desa Banjarpanji, air hanya menggenangi jalan desa saja.
Sedangkan untuk kawasan Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, setidaknya ada 606 rumah yang terendam banjir. Ketinggian air meningkat pada hari Selasa (3/11/2020) kemarin saat dini hari hujan kembali mengguyur kawasan tersebut.
Saat ini, setidaknya ada empat pompa air yang aktif untuk mengurangi ketinggia air di kawasan tersebut. Pompa tersebut tersebar di dua titik. Titik pertama di kistdam 2 Banjarpanji dengan tiga pompa air, kemudian di blok jembatan besi Kedungbanteng dengan satu pompa air. (Dimas Mahendra)