TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Banjir di Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, kabupaten Sidoarjo semakin parah.
Di jalan desa tersebut, genangan air terlihat semakin ke Barat, Minggu (16/2/2020). Bisa dibilang inilah banjir terparah di musim penghujan kali ini.
Wargapun berinisiatif memasang penghalang berupa batu dan kayu yang diletakkan di jalan agar kendaraan yang melintas berjalan pelan.
Di jalan perbatasan dua desa ini ketinggian genangan hampir menyentuh lutut orang dewasa.
“Di jalan RT 4 RW I Banjarasri kemarin masih bisa dilalui sepeda motor. Namun sekarang sudah tidak bisa lagi karena karena air yang semakin tinggi,” ujar Saiful warga desa setempat.
Beberapa pengendara motor yang nekat pun terpaksa menuntun motornya karena mati mesin.
Anas, salah satu warga Kedungbanteng mengatakan, sebelumnya air hanya menggenangi halaman dan teras, namun saat ini air sudah masuk ke dalam rumah. “Hujan pada Hari Sabtu kemarin memang sangat deras dan lama,” ujarnya.
Lalu bagaimana kondisi dua sekolah di dua desa ini? Saat ini 14 ruang di SMPN2 terendam. Sedangkan semua ruang di SDN Banjarasri juga terendam.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sidoarjo, Bambang Tjatur mengatakan banjir di dua desa ini karena alih fungsi lahan dan curah hujan yang tinggi.
“Selain itu pengaruh air pasang karena dua desa ini termasuk daerah hilir. Elevasinya memang mengikuti pasang surut,” terangnya.
Bambang menambahkan bahwa kapasitas sungai di Sidoarjo memang rentan. Terkena curah hujan di atas 100 mm/hari sungai-sungai sudah penuh. (Satria).