KOTA, SIDOARJONEWS.id — Hari ini, Jumat (16/4) Bioskop XXI Transmart Sidoarjo dan Bioskop Cinepolis Lippo Plaza Sidoarjo beroperasi kembali sejak ditutup pada Maret 2020 lalu.
Keputusan pembukaan bioskop ini menyusul Surabaya dan Malang yang telah terlebih dahulu memberikan izin bagi pelaku usaha bioskop untuk kembali beroperasi.
Meski hanya dua dari total empat bioskop di Sidoarjo yang dibuka, diharapkan bisa memenuhi rasa kangen masyarakat untuk mendapatkan hiburan menyaksikan film-film menarik. Meski demikian, protokol kesehatan ketat harus tetap dijalankan sebagai syarat agar bioskop diizinkan beroperasi.
Sejak di pintu masuk, petugas telah siap siaga mengukur suhu badan pengunjung dan mengarahkan untuk menggunakan hand sanitizer sebelum masuk area bioskop.
Selain itu, setiap pengunjung juga diharuskan scan barcode yang berisikan tata tertib protokol kesehatan yang harus dijalankan serta mengisi data diri untuk memastikan pengunjung tidak melakukan kontak erat baru-baru ini dengan pasien positif Covid-19.
Sebuah cara yang klise sebenarnya, sebab tidak menjamin bahwa pengunjung jujur saat mengisi datanya. Apalagi pertanyaan di kuesioner sudah terbaca arahnya.
Digadang-gadang akan ramai, tapi dari pantauan sidoarjonews.id, kedua bioskop tersebut nampak sepi di hari pertama pembukaannya.
“Iya masih sedikit yang datang. Mungkin karena masih hari pertama,” ujar petugas bioskop.
Selain itu, kurangnya sosialisasi juga disinyalir menjadi faktor mengapa kedua bioskop sepi pengunjung di hari pertamanya. Berbeda dengan di Surabaya, tercatat jumlah pengunjung bioskop di salah satu mall mencapai 400 orang di awal buka.
“Saya belum tahu kalau bioskop di Sidoarjo sudah buka. Nggak viral sih, jadi gak banyak yang tahu,” ujar Meilinda pemudi asal Bluru Sidoarjo.
Selain itu, penyebab lain ialah film yang tersedia kurang diminati pasar. Hal ini diungkapkan oleh Ainiyah. Remaja asal Waru ini mengungkapkan film yang saat ini tayang di bioskop masih sedikit dan kurang ia suka.
Hal ini wajar, sebab saat bioskop tutup, production house (PH) selaku pihak yang memproduksi film pun melakukan penundaan produksi. Sehingga film yang beredar tidak banyak variasi. Berbeda dengan kondisi sebelum pandemi.
Meski demikian, diharapkan dengan beroperasinya kembali bioskop-bioskop di tanah air mampu membangkitkan kembali industri perfilman dunia khususnya di dalam negeri. (Affendra F)
Wis anggel anggel anggel temen anggel…….sekolah gak boleh masuk, masjid di jaga jarak, lha kok malah buka bioskop, #Gus Bupati tolong dibenerno, kulo sak dermo iling ilingan tanggung jawab iku dunyo-akhirat