WARU, SIDOARJONEWS.id – OSIS SMP Al Muslim Sidoarjo mengadakan webinar bertajuk Remaja Sehat Bebas Anemia. Acara yang diikuti ratusan baik dari siswa dan para guru tersebut sebagai bentuk Training dan Peringatan Hari Gizi Nasional Ke-61.
Kepala Sekolah SMP Al Muslim, Ika Sriyaningsih mengatakan ada sekitar 270 peserta yang mengikuti webinar Training dan Peringatan Hari Gizi Sedunia yang digelar Al-Muslim. Baik dari seluruh siswa siswi dan para ustad/ah SMP Al Muslim.
Menurutnya, tema yang diangkat dalam Webinar tersebut sangatlah cocok dan kontekstual dengan kondisi saat ini. Dimana remaja, dalam hal ini siswa-siswi dalam pertumbuhannya mengalami fase-fase perkembangan yang tidak bisa dianggap remeh. Tidak terkecuali pola makan yang sehat.
“Remaja saat ini cenderung memilih dan menyukai makanan yang kurang memenuhi gizi seimbang. Padahal diusia mereka, kebutuhan gizi harus terpenuhi dengan baik. Bila tidak, maka akan muncul berbagai permasalahan dalam kesehatan,” jelas Ika Sriyaningsih, Senin, (8/3/2021).
Salah satunya, anemia yang disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Sehingga menyebabkan gizi yang tidak seimbang. Selain itu kekurangan zat gizi mikro (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin) yang seringkali tidak terlihat langsung tetapi mempunyai dampak besar.
“Apalagi kondisi pandemi saat ini intensitas fisik siswa siswi berkurang dibanding sebelum pandemi,” tambahnya.
Oleh karenanya, penting bagi mereka memiliki wawasan dan kesadaran yang tinggi tentang pentingnya menjaga asupan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh. Terutama porsi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak berlebih namun berbanding lurus dengan aktifitas yang dilakukan.
“Ini menjadi bekal siswa siswi mengatasi permasalahan gizi remaja agar terhindar dari penyakit anemia dan lainnya,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, pihaknya menghadirkan narasumber kompeten, yakni kepala laboratorium Gizi Departemen Gizi Kesehatan FKM Unair Surabaya, Mahmud Aditya Rifqi. Diharapkan dengan adanya materi seperti ini bisa menambah wawasan untuk siswa siswi kedepan.
“ini merupakan wujud follow up setelah kami melakukan survei tingkat aktivitas dan sedentari pada anak-anak. Kami coba memberikan kuisioner berupa apa saja yang dikonsumsi anak-anak di rumah selama dan kegiatan fisik apa saja yang mereka lakukan. Harapannya bisa bermanfaat,” tandasnya.(hadi)