SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Lima hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, suasana bandara internasional Juanda sepi, Selasa (19/5/2020).
Hal itu terlihat di pintu keberangkatan dan kedatangan.
Pada pukul 14.30 di pintu kedatangan hanya terlihat belasan penumpang yang keluar. Mereka adalah penumpang Lion Air dari Lombok.
Salah satu dari mereka adalah Ali, warga Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Setelah mendarat, Ali dan rekannya Udin akan melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi.
“Kita sudah pesan travel tadi. Di Banyuwangi mungkin sekitar satu bulan atau lebih. Tergantung pekerjaan. Begitu selesai ya kembali ke Lombok,” ujar karyawan pertambangan ini.
Sesuai aturan, Ali harus melengkapi surat tugas dari kantornya dan surat keterangan negatif rapid test dengan biaya Rp 500 ribu di kotanya. Ali juga mengatakan, harga tiket Lombok – Surabaya masih normal di kisaran Rp 600 ribu.
Penumpang lain yang baru mendarat adalah Mala. Ia adalah penduduk DKI Jakarta. Pada Bulan Maret 2020 lalu, Ia terpaksa pulang ke kampung halamannya di Bima, NTB karena ayah kandungnya meninggal dunia.
Untuk kembali ke Jakarta, Mala menggunakan transportasi kereta api.
“Lebih mudah dan tidak ribet. Selain itu lebih ekonomis,” ujarnya diiringi tawa.
Di Bandara Juanda, petugas memeriksa dengan ketat penumpang, baik yang datang maupun yang akan berpergian. Selain kelengkapan surat-surat, penumpang juga harus lolos syarat suhu tubuh maksimal. Penumpang juga wajib menggunakan masker di kawasan bandara. (Satria).