KOTA, SIDOARJONEWS.id – Realisasi program 1000 lapangan kerja yang menjadi janji semasa kampanye Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi terus dikebut.
Rabu (17/3/2021),Gus Muhdlor membuka Penyuluhan Bimbingan Jabatan Bursa Kerja Khusus Sistem Antar Kerja dalam jejaring info lowongan kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Antar Negara (AKAN), bagi siswa SMK YPM 8 Sidoarjo yang akan memasuki dunia kerja, di SMK YPM 8 Sidoarjo.
Turut hadir sebagai narasumber Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Dari PT Tjiwi Kimia, Forum BKK SMK Sidoarjo.
Kepala Sekolah SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr. Kisyanto, mengungkapkan bahwa SMK dari tahun ke tahun didorong untuk ke perguruan tinggi, namun bukan perguruan tinggi umum, tapi ke politeknik atau minimal fast track yang dua tahun.
“Anak–anak di sekolah ini hampir di seluruh SMK antara 3 – 5 % yang berkeinginan ke perguruan tinggi, 90 % lainnya bekerja, yang berwirausaha sekitar 1 sampai 2%, “ ungkapnya.
Kisyanto menambahkan, pihaknya terus menjalin hubungan tanpa henti dari manapun, bahkan sampai ke Solo. Meskipun dunia industri masih belum menerima anak – anak, tapi ia berkomitmen kalau ada peluang langsung ia masukkan ke sana.
“Anak – anak SMK setelah lulus masih terpantau sampai lima tahun. Mengapa dipantau? Karena mereka juga menjadi sumber kami untuk menerima informasi lowongan pekerjaan,” sambungnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo, Dr. Feny Apridawati mengungkapkan, kegiatan ini tidak lepas dari komitmen Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, mendudukkan pada posisi pertama menciptakan 100.000 lapangan pekerjaan.
“Di tahun 2021 ini DPRD dan Bupati Sidoarjo mendukung penuh program Disnaker khususnya untuk kegiatan BKK ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan, guna mengurangi angka penganggura terbuka,” jelasnya.
Bupati Gus Muhdlor, mengungkapkan kita harus mendorong masyarakat sidoarjo untuk menampilkan dirinya sendiri. Jangan pernah pasrahkan hidup kita pada investasi. Jadi investasi kita genjot, tapi upgrade diri tata.
Dengan adanya BLK, BKK ini, termasuk pelatihan yang digencarkan Disnaker disetiap kecamatan hanya ingin mencari peserta yang baik, lulus kompetensi.
“Kita bekali alatnya supaya bisa berusaha sendiri, sehingga kemudian ada follow up dari pemerintah bukan hanya pelatihannya saja, setelah diberi alat juga pemasarannya,” ungkapnya. (Affendra F)