JABON, SIDOARJONEWS.id — Penempatan tenaga kerja di Kecamatan Jabon dihadiri langsung oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Mudhlor Ali, di Pendopo Kecamatan Jabon, Senin (7/3).
Dalam kesempatan itu, Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) juga dilaksanakan.
Penandatanganan MoU kerja sama ini adalah hasil akhir dari program bimbingan teknis, pendataan, dan analisis data bidang ketenagakerjaan Kabupaten Sidoarjo.
Program ini juga berkerja sama dengan PT Kota Industri Sidoarjo (KIS) yang berlokasi di Kedungrejo, Kecamatan Jabon.
Menurut bupati yang akrab di sapa Gus Mudhlor ini, dengan adanya MoU tersebut, PT KIS bersedia menampung masyarakat sekitar untuk bekerja di sana.
“Sudah terbukti dengan MoU tadi, mereka (KIS) bersedia menampung warga di Kecamatan Jabon minimal 60 persen. Hal ini harus kita jaga dan dipersiapkan, bahwa jika ada warga dengan kompetensi kurang, harus kita beri pelatihan,” ucapnya.
Ia menginginkan, sedari awal, Jabon sudah menjadi prototipe utama proteksi industri tenaga kerja yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Semenjak awal berdirinya industri PT KIS ini, Gus Muhdlor sudah memberikan proteksi untuk memberikan kesempatan bekerja masyarakat sekitar.
“Kami sudah memproteksi ini, sudah sedari awal industri berdiri. Harus ada beberapa persen warga Jabon harus bekerja di sana,” ujar pria berpeci itu.
Akan tetapi, Gus Mudhlor mengingatkan kepada semua pihak, terkhusus masyarakat yang sudah mendapatkan lapangan kerja, untuk tetap memperbaiki kompetensi sesuai bidang yang dibutuhkan.
“Harus dua sisi jalan dua-duanya. Kalau kemudian pemerintah daerah semua mendukung untuk mendapatkan lapangan kerja, jangan sampai menjadi beban para investor. Harus ada simbiosis mutualisme membangun Sidoarjo. Jangan sampai sudah diperjuangkan tapi sudah layu,” tuturnya.
Bahkan, kata Mudhlor, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pihak PT KIS, jika nantinya ada warga Kecamatan Jabon yang tidak memenuhi kualifikasi, pihak investor tersebut berencana membangun rumah pelatihan disekitar industri.
“Tanah di samping itu sudah disiapkan tempat pelatihan. Termasuk semua regulasinya. Nantinya, tinggal bagaimana warga menyikapi. Jika mau disukseskan bareng, maju bersama, kemajuan di Jabon bukan hal yang mustahil,” ungkapnya. (Luqman)