KOTA, SIDOARJONEWS.id – Penuhnya ruang perawatan (isolasi) bagi pasien covid-19 di RSUD Sidoarjo, mendapat sorotan dari ketua Panitia Kerja (Panja) Pengawas Tim Gugus Tugas DPRD Sidoarjo, Choirul Hidayat.
Menurut Choirul Hidayat, kejadian tersebut seharusnya bisa diantisipasi lebih dini. Sebab, penambahan angka jumlah pasien positif terpapar Covid-19 setiap harinya masih terus bertambah.
Dalam pandangan legislator dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut, dengan anggaran penanganan Covid-19 yang sebegitu besarnya, penanganan kuratifnya seharusnya menjadi prioritas tim gugus tugas.
Sekadar informasi, total jumlah anggaran untuk penanganan covid-19 di Sidoarjo mencapai angka Rp 407 miliar. Adapun rinciannya terdiri dari belanja langsung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebanyak 129 miliar dan Belanja Tidak Tetap (BTT) sebanyak 278 miliar.
“Harapan kami, gugus tugas bisa lebih banyak terfokus penggunaan anggaran untuk penanganan sisi medisnya (kuratif) nya. Jangan malah sibuk di acara seremonial penanganan covid,” tegas Choirul Hidayat kepada Sidoarjonews.id, Selasa (30/6).
Choirul mencontohkan acara seremonial tersebut seperti halnya peresmian kampung tangguh. Memang, kampung tangguh merupakan bagian dari penguatan edukasi bagi masyarakat. Akan tetapi, jika kejadiannya di lapangan justru dalam penanganan kuratifnya terjadi over load, maka sisi kuratifnya harus jadi prioritas.
“Tiap minggu keliling mas, padahal kuratifnya itu juga penting,” ucap pria yang juga merupakan anggota komisi A DPRD Sidoarjo tersebut.
Choirul Hidayat juga kembali mengingatkan perihal penggunaan anggaran BTT yang sudah terserap Rp miliar. Ia mengaku sudah sangat sering meminta tim gugus tugas untuk memberikan rincian terkait penggunaan dana tersebut. Namun, hingga saat ini, dirinya mengaku tidak ada jawaban dari tim gugus tugas.
“Sampek sekarang pun Panja minta rincian penggunaan anggaran yang Rp 75 miliar belum dikasih. Sudah beberapa kali kita minta itu ke tim gugus tugas,” pungkasnya. (Dimas)