KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pasca mengantongi rekomendasi dari Partai Gerindra, Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) untuk Pilkada Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono dan Muhammad Taufiqulbar segera mengadakan rapat konsolidasi internal dengan lima partai pengusung.
Konsolidasi internal tersebut digelar di Hotel Luminor Sidoarjo, Kamis (3/9). Masing-masing ketua partai dari lima partai pengusung, yakni Gerindra, Golkar, PKS, Demokrat dan PPP, hadir di acara tersebut.
Bakal Calon Bupati Sidoarjo, Bambang Haryo mengatakan, konsolidasi tersebut akan dilakukan maraton hingga beberapa hari kedepan. Sebab menurutnya, ada beberapa pembahasan serius yang harus dibahas dalam internal koalisi partai pengusung.
“Konsolidasi ini terkait tiga tahapan pemilu. Yakni terkait pendaftaran, kampanye, dan pemungutan suara. Ini secara maraton akan kita lakukan,” kata pria yang identik dengan sebutan Pak BHS tersebut, Kamis (3/9).
BHS melanjutkan, yang pertama harus selesai ialah pembahasan terkait pendaftaran. Menurutnya, untuk persiapan bakal calonnya sendiri, seluruh persyaratannya sudah terlengkapi.
“Termasuk swab sebagai persyaratan kesehatan sudah kami lakukan. Tim pemenangan pun sekaligus hari ini akan kita bentuk,” ucapnya.
Beberapa strategi pun telah disiapkan oleh BHS untuk menarik suara masyarakat Sidoarjo di Pilkada Desember nanti. Mulai dari terjun langsung ke lapangan untuk menggali dan memecahkan permasalahan masyarakat, hingga penggerakan mesin partai.
“Target kami, dengan adanya lima partai besar tentu akan mendongkrak perolehan suara. Optimis bisa mendapat 60 persen lebih,” ujarnya.
Sementara Taufiqulbar yang menjadi pendamping BHS mengatakan, seluruh syarat pendaftaran sudah dia lengkapi. Dirinya menyebut, BHS merupakan sosok pemimpin yang ideal untuk kemajuan Sidoarjo.
“Pak BHS ini orangnya disiplin dan punya visi misi yang jelas. Kecerdasannya tidak bisa dibandingkan dengan calon lain. Sidoarjo beruntung punya bupati seperti dia,” ucapnya.
Terkait program, Taufiqulbar menjelaskan, secara ideal memang pembahasan tersebut dilakukan bersama, meski memang yang akan paling dominan ialah domainnya seorang bupati. Namun dirinya mengatakan, tetap pembahasan program akan dilakukan bersama.
“Termasuk juga dengan partai pengusung. Jadi nanti partai pengusung yang ada di dewan itu juga menentukan,” jelasnya.
Dirinya menegaskan, akan percuma jika seorang calon tidak ada sinkronisasi dengan anggota dewan dari partai pengusung. Terlebih pembahasannya ialah mengenai program roda ke pemerintahan.
“Nanti ini tentunya akan dibicarakan lebih lanjut. Terkait program saya, akan dibicarakan dengan bupati dan juga DPRD dari partai pengusung,” pungkasnya. (Dimas)