WARU, SIDOARJONEWS.id – Pembangunan Frontage Road (FR) Aloha-Gedangan segmen 1 pada tahun 2021 belum bisa tuntas 100 persen. Salah satu alasannya dikarenakan terkendala proses pemindahan pos perlintasan kereta api.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, hingga saat ini progres pembangunan FR Aloha-Gedangan mencapai 99,25 persen. Sisanya, sebanyak 0,75 persen belum bisa dilakukan dikarenakan terkendala proses pemindahan pos perlintasan kereta api.
“Kemarin ada Dirjen Keselamatan Kementerian Perhubungan. Beliau kurang berkenan jika pos perlintasan kereta api dipindahkan ke sisi barat,” ujar Muhdlor Ali, Kamis, (6/1/2022).
Sementara, terkait gugatan enam warga Desa Gedangan ke Pengadilan, disebutnya sudah selesai. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu proses kasasi.
“Mungkin ada di kasasi. Tapi putusan dari PN sudah ditolak semua keberatan mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, bupati menjelaskan, sejatinya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah memberikan ganti untung atas pembebasan lahan milik warga. Di mana harga yang seharusnya Rp 800 ribu per meter diganti sebesar Rp 6 juta per meternya. Termasuk biaya psikologis maupun biaya pokok.
“Pokoknya semua itu masuk. Kalau profesi kisaran Rp 13-20 juta semuanya. Padahal kita tahu jika (lahan) terletak di samping kereta api murah. Menurut kami sudah ganti untung,” tegasnya.
Bupati mengaku sangat menghormati proses keberatan yang diajukan warga tersebut. “Kita hidup di negara hukum, kita hormati. Kita masih menunggu putusan pengadilan. Untuk kasasi biasanya batas waktunya sampai dua Minggu. Kita tunggu saja,” tandasnya. (Syaihul Hadi)