KOTA, SIDOARJONEWS.id – Beredarnya berita mengenai pernyataan dukungan yang mengatasnamakan seluruh Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) PKB Sidoarjo kepada Nur Ahmad Syaifuddin sebagai Bacabup di Sidoarjo, mendapat respon dari ketua Forum DPAC PKB Sidoarjo, Maksum Zubair.
Pria yang akrab disapa Gus Maksum tersebut membantah jika DPAC telah menyatakan dukungan pada salah satu paslon meskipun yang bersangkutan merupakan kader dari PKB. Menurutnya, sejauh ini, DPAC masih menyamakan persepsi dan memohon kepada DPP untuk memberikan rekom pada kader internal PKB sendiri.
“Sejauh ini kami belum ada agenda ketemu lagi (DPAC), baru yang di Luminor dan di Wonoayu kemarin. Memang pertemuan di Wonoayu itu untuk menegaskan sikap kami yang menginginkan kader internal yang diusung,” katanya, Jumat (17/7).
Gus Maksum menyebutkan, memang ada beberapa kader yang cukup diperhitungkan dalam internal PKB untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2020. Kader yang masuk dalam bursa tersebut ialah, anggota DPRD Jatim Achmad Amir Aslichin, Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah, dan anggota DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan.
Mereka yang namanya sempat disebut tersebut merupakan kader internal PKB Sidoarjo. Menurutnya, mereka yang masuk dalam kriteria kader merupakan orang yang pernah berkeringat dan berdarah bersama untuk membesarkan nama NU dan PKB.
“Ini kader yang berpotensi untuk jadi cabup atau cawabup. Nah di bambu buto (Wonoayu) itu untuk menguatkan hasil yang dari pertemuan Luminor, selain itu belum ada pertemuan lagi. Untuk Gus Muhdlor saya rasa belum pernah,” ucapnya.
Meskipun demikian, menurutnya, DPAC tidak memiliki hak untuk mendikte DPP. Jadi apapun yang jadi kesepakatan DPAC, hal itu hanyalah untuk bahan pertimbangan DPP untuk menurunkan rekom nantinya.
“Hasil kesepakatan kami (DPAC), kami kirim untuk pertimbangan DPP bahwa kami sangat berharap rekom yang turun untuk kader asli. Tapi apapun keputusan DPP, kami DPAC akan sami’na wa tha’atan,” ujarnya.
Senada dengan Gus Maksum, Dhamroni Chudlori yang merupakan ketua PAC Tulangan mengharapkan agar rekom yang turun diperuntukkan bagi kader yang sudah berkeringat bagi NU ataupun PKB. Kalaupun nanti rekom yang turun berada di luar dari empat nama yang disebut tadi, DPAC akan tunduk dan patuh pada keputusan tersebut.
“Nanti jika turun, maka kader wajib untuk mengawal dan mensukseskan itu,” tegasnya.
Sementara itu, ketua PAC PKB Jabon, Muhammad Rojik mengatakan, terdapat beberapa orang yang sengaja memanfaatkan momen saat ini untuk menggiring opini publik bahwa sudah ada nama yang muncul. Hal itu menurutnya menyalahi tradisi dari NU ataupun PKB yang harus berdasarkan tabayyun bersama.
“Padahal tradisi kita itu tabayyun dll. Forum kita (DPAC) sepakat tidak nyebut nama untuk sementara hingga ada rekom dari DPP. Kenapa segudang kader tiba-tiba memunculkan nama, lah inikan klaim saja. Harusnya ada momen tabayyun,” ujarnya. (Dimas)