KOTA, SIDOARJONEWS.id — Forum Silaturahmi (Forsil) MWCNU se-Sidoarjo begitu getol menolak pendirian sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tulangan dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Prambon.
Forsil MWCNU sudah dua kali hearing dengan Komisi D DPRD Sidoarjo. Pertama, pada tanggal 23/06 kemarin. Saat itu mendampingi Forum Kepala SMA/SMK/MA Swasta Kecamatan Tulangan menolak rencana pendirian MAN di Desa Tlasih.
Kedua, pada tanggal 26/07, Forsil MWCNU kembali bertemu Komisi D. Kali ini, mereka mendampingi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Sidoarjo yang menolak pembangunan SMKN Prambon.
Gerakan dari Forsil MWCNU ini mendapat reaksi dari PCNU Sidoarjo.
Ketua PCNU Sidoarjo, KH. Zainal Abidin mengaku tidak pernah ada kordinasi dari forum tersebut.
“Mereka tidak pernah ada koordinasi. Idealnya jika terjadi keresahan di sebuah wilayah MWCNU. Silahkan MWCNU berkoordinasi dengan PCNU,” katanya saat ditemui di Kantor PCNU Sidoarjo, Kamis (27/07/2023).
Kiai Zainal menyampaikan, dengan kordinasi tersebut, PCNU Sidoarjo bersama dengan jajaran syuriah bisa berembuk mencari solusi terbaik dari permasalahan tersebut.
Ia menambahkan, jika jajaran syuriah sudah memerintahkan “A”, maka jajaran Tanfidziah harus menjalankan perintah tersebut. Ini merupakan konsep berorganisasi di Nahdlatul Ulama.
“Kalau budal dewe-dewe (berangkat sendiri-sendiri) itu sudah keluar garis-garis dan prinsip yang dimiliki NU,” ungkapnya.
Lebih lanjut, KH. Zainal Abidin menyatakan, bahwa PCNU mempunyai keinginan yang kuat membantu percepatan pembangunan Pemkab Sidoarjo.
“Kalaupun nanti ada kebijakan pemerintah yang tidak seide dengan kita (NU). Tetap kita akan bermusyawarah, tanpa ada pengerahan massa,” ucapnya.
PCNU Sidoarjo saat ini masih mengumpulkan berbagai informasi yang valid terkait apa yang dilakukan Forsil MWCNU Sidoarjo.
“Informasi ini akan kami dalami dulu. Kalau sudah valid, nanti kita akan menuju langkah berikutnya,” pungkasnya (ipung)