WARU, SIDOARJONEWS.id – Meski Sidoarjo masuk dalam kategori zona kuning dan hijau sehingga diperbolehkan untuk melaksanakan salat ied berjamaah di masjid-masjid, namun upaya untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan bukanlah perkara mudah.
Di salah satu masjid di Kecamatan Waru, para pengurus masjid telah berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi seluruh protokol kesehatan. Dari segi infrastruktur, telah disediakan sarana cuci tangan. Para jamaah pun diimbau untuk membawa sajadah sendiri-sendiri.
Petugas juga telah ada yang berjaga di pintu masuk dengan membawa masker. Jamaah yang tidak membawa akan diberikan masker untuk dikenakan. Seluruh jamaah juga dilarang melepas masker selama salat ied.
Sayangnya, para jamaah yang datang tidak dicek suhu badannya. Lantaran pengurus masjid tidak memiliki thermo gun.
Selain itu, mengatur jarak antar satu jamaah dengan yang lain juga menjadi hal yang sudah dilakukan. Jamaah yang datang membeludak, sehingga para jamaah harus berdempet-dempetan.
Padahal sebelumnya, Bupati Gus Muhdlor menghimbau agar seluruh masjid hanya boleh diisi maksimal 50% dari kapasitas totalnya. Satu aturan ini rupanya sulit dipatuhi oleh masyarakat di lapangan.
Kurangnya perhitungan antara jumlah tempat ibadah dan jamaah menjadi salah satu sebab. Alhasil, membeludaknya jamaah menjadi konsekuensi yang tak bisa lagi dibendung para pengurus masjid.
(Affendra F)