KOTA, SIDOARJONEWS.id – Rekrtmen direksi PDAM Delta Tirta mendapat perhatian serius dari panitia khusus (pansus) raperda perubahan nama PDAM.
Sebab, pengisian kekosongan jabatan itu dinilai sangat rawan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan secara pribadi.
Ketua pansus raperda perubahan nama PDAM Delta Tirta, Choirul Hidayat menegaskan, pihaknya ingin agar rekrutmen itu digelar secara terbuka dan transparan. Sehingga, potensi kerawanan itu bisa diminimalisir dengan baik.
“Jabatan itu sangat menggiurkan. Sehingga sangat rawan untuk dimanfaatkan sejumlah pihak terkait yang memiliki kepentingan secara pribadi. Sedangkan, kebutuhannya ialah orang yang benar-benar kompeten di bidang itu,” katanya saat dikonfirmasi sidoarjonews.id, Kamis (29/4/2021).
Sejatinya, pansus sangat berharap agar legislatif dilibatkan saat pembentukan panitia seleksi untuk perekrutan jajaran direksi PDAM ini. Hal ini pun bahkan sudah tertuang dalam draft raperda yang saat ini sedang dalam tahapan finalisasi.
“Tapi sayangnya ya itu tadi, belum sempat disahkan raperdanya, malah sudah dibuka rekrutmennya. Jadi ya kami tidak bisa apa-apa sekarang. Harapan kami sebenarnya dewan ini dilibatkan agar iklim profesionalisme bisa tetap terjaga saat rekrutmen digelar,” ucapnya.
Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, profesionalisme dalam masa rekrutmen ini sangat penting. Sebab, saat jajaran direksi nanti sudah terpilih, dan raperda sudah disahkan, PDAM Delta Tirta ini akan berganti nama menjadi Perumda.
“Nah saat sudah berganti nama ini, maka akan ada yang namanya penyertaan modal yang melibatkan pihak luar. Kami hanya khawatir, kalau diisi oleh orang yang berkepentingan secara pribadi, tentunya akan merugikan masyarakat Sidoarjo secara umum,” pungkasnya.
Sekadar untuk diketahui, setidaknya ada empat kursi kosong dalam jajaran direksi PDAM Delta Tirta. Empat kursi kosong itu ialah Direktur Utama, Direktur Administrasi Keuangan, Direktur Pelayanan, dan Direktur Operasional. (Dimas)