KOTA, SIDOARJONEWS.id – Untuk mendorong munculnya berbagai inovasi di setiap organisasi perangkat daerah, Pemkab Sidoarjo melalui Bagian Organisasi menggelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Tahun 2020.
Kompetisi ini mengangkat tema “Inovasi Sebagai Perwujudan Percepatan Reformasi Birokrasi dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.
Kompetisi ini akan diikuti setiap instansi atau OPD (organisasi perangkat daerah), Puskesmas se-Kabupaten Sidoarjo dan seluruh Sekolah SMP Negeri. Syarat inovasi yang diikutsertakan adalah inovasi yang belum pernah menerima penghargaan sebagai pemenang baik tingkat provinsi maupun nasional.
Tahapan kompetisi dimulai dari mengikuti Sosialisasi tanggal 21-22 Januari 2020 di Hotel Harris Malang, kemudian Input Proposal 1 Februari – 31 Juli 2020, Desk Evaluasi bulan Agustus 2020 (Tim Evaluator), Presentasi Top 20 Inovasi bulan September 2020, Visitasi Top 20 Inovasi pada bulan Oktober 2020 dan terakhir pemberian Awarding Top 10 Best Innovation yang akan dilaksanakan pada November 2020.
Berdasarkan data yang diolah oleh Bagian Organisasi Setda kabupaten Sidoarjo, saat ini terdapat 86 inovasi yang dimiliki pemkab Sidoarjo. Dari situ akan dinilai dan diambil 10 inovasi yang dianggap paling inovatif untuk diberi penghargaan.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, A Zaini, digelarnya Kovablik untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat melalui reformasi birokrasi dengan menumbuhkan budaya birokrasi yang inovatif.
“Tiap inovasi yang sudah dibuat oleh instansi perangkat daerah akan dikompetisikan, “One Agency One Innovation” minimal satu perangkat daerah satu inovasi”, ujarnya dalam Sosialisasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) 2020 yang didilakukan di Hotel Harris Malang, Selasa (21/1/2020).
Dari 86 inovasi yang dimiliki Pemkab Sidoarjo, ada beberapa inovasi yang sudah mendapat penghargaan dari Kemenpan RB. Di antaranya inovasi Perijinan Online (Sippadu), Simaneis, dan Sipekat.
Sedangkan di tingkat provinsi ada inovasi layanan antrian Siap Tari dari Puskesmas Tarik, Sipandu dan Calisline (baca tulis online).
Inovasi dibuat untuk memangkas proses birokrasi rumit agar berubah lebih efektif dan efisien. untuk itu, setiap inovasi yang dibuat diharuskan memenuhi unsur tersebut.
Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menganggap penting diadakannya Kompetisi Inovasi ini, harapannya setiap perangkat daerah mengetahui kategori inovasi mana yang paling baik.
“Melalui kompetisi ini diharapkan akan muncul inovasi baru yang unik, responsif, bermanfaat, dapat direplikasi dan berkelanjutan”, katanya.
“tujuan utama kompetisi ini bukan untuk mencari yang terbaik, namun bagaimana inovasi yang dibuat itu memang membawa perubahan dan berdampak besar bagi masyarakat sebagai penerima layanan publik. Saya mengharapkan seluruh perangkat daerah ikut berpartisipasi dan wajib mengajukan minimal satu inovasi atau lebih,” tambah Nur Ahmad Syaifuddin,