KOTA, SIDOARJONEWS.id — Banyak sumur di Sidoarjo, kandungan airnya sudah tidak layak konsumsi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihannya (DLHK) Sidoarjo, Bahrul Amig dalam diskusi forum wartawan Sidoarjo (Forwas) bertajuk tadarus jurnalistik di Balai Wartawan Sidoarjo, Jumat (22/4/2022) malam.
Menurutnya, 70 persen air sumur di Sidoarjo sudah tidak layak konsumsi. Ini dikarenakan, pencemaran air sumur saat ini sudah sangat parah.
“Banyak hal yang menyebabkan ini terjadi. Mulai dari lokasi sumur yang bersebelahan dengan septic tank sampai permasalahan limbah lainnya,” kata Amig.
Amig mengatakan, memang dengan bertumbuhnya kawasan industri di Sidoarjo, hal itu juga akan berdampak pada kandungan air yang ada. Pengolahan limbah yang tidak benar, bisa menyebabkan pencemaran pada air sungai yang juga berdampak pada kandungan air sumur yang ada.
“Sering kali kami dapat laporan pencemaran air sungai. Tapi untuk benar-benar mendapatkan hasil yang akurat itu tidak mudah. Sering kali saat kami kirim tim untuk mengambil sample ternyata sudah tidak ada pencemaran,” ucapnya.
Oleh karena itu, Amig menekankan, bagi perusahaan-perusahaan, dokumen lingkungan terkait limbah ini harus benar-benar diterapkan. Sehingga pencemaran lingkungan bisa di minimalisir.
Terkait septic tank, Amig mengaku sedang mengembangkan inovasi terbaru yang bisa menetralisir bakteri. Inovasi itu disebut dengan eco septic tank. Inovasi tersebut menurutnya sudah diuji cobakan kepada beberapa tempat.
“Di lapas contohnya, dulu yang dua minggu sekali nguras, sekarang sudang hampir 5 bulan belum nguras. Tinggal sekarang kita bersama harus menyadari, air ini adalah aset atau musibah. Kalau memang aset, maka butuh kesadaran yang kuat agar air yang melimpah ruah di Sidoarjo ini bisa benar bermanfaat,” ujarnya. (Dimas)