KOTA, SIDOARJONEWS.id – Hasil Uji Swab salah satu Aparatur Sipil Negara di BKD (Badan Kepegawaian Daerah) kabupaten Sidoarjo yang beberapa waktu lalu rapid test-nya dinyatakan reaktif, hingga saat ini masih belum keluar.
Hal tersebut diungkapkan kepala dinas kesehatan kab. Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman, Selasa (5/5/2020).
Syaf menjelaskan bahwa proses Swab terbagi menjadi dua jalur.
Jalur pertama ialah melalui Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.
Sedangkan jalur yang kedua melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Kemenkes.
“Kalau lewat ITD berbayar durasinya 4-5 hari, tapi kalau lewat BBTKL 7-10 hari dan gratis,” ucapnya.
Syaf mengatakan bahwa uji swab terhadap ASN dari BKD tersebut dilakukan melalui BBTKL Kemenkes.
Namun hingga saat ini, menurutnya hasilnya masih belum diketahui sebab belum ada laporan dari BBTKL terkait hasil swab ASN tersebut.
Sebelumnya diketahui bahwa salah satu ASN BKD yang hasil rapid testnya reaktif tersebut sempat menghadiri acara pelantikan eselon II tingkat kabupaten Sidoarjo.
Tidak hanya itu, Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin juga sempat menyebutkan bahwa yang bersangkutan sempat bertemu dengan dirinya dan meminta tanda tangan.
“Memang saya tahu, waktu itu pelantikan juga hadir, dia minta tanda tangan kepada kita karena dia adalah utusan dari BKD. Tapi alhamdulillah dari seluruh pejabat yang ada, kita tes hasilnya negatif (non reaktif),” ungkap Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin, Rabu (29/4/2020) lalu. (Dimas)