KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pandemi covid-19 telah memaksa terjadinya tatanan kehidupan dunia, termasuk dunia pendidikan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo juga telah menyiapkan tatanan pendidikan yang baru.
Kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) misalnya. Dikbud Sidoarjo akan mengumumkannya secara dalam jaringan (daring) pada Hari Jumat (5/6/2020).
“Diumumkan secara daring, agar anak-anak tidak berkumpul. Pengembalian rapor, buku dan sebagainya juga menggunakan aplikasi kurir online untuk menghindari tatap muka di sekolah. Beberapa SMP telah melakukannya,” jelas Kepala Dikbud Sidoarjo, Asrofi, Kamis (4/6).
Sebagai persiapan di era normal baru, Asrofi menjelaskan tahun ajaran baru 2020 diputuskan sementara akan dimulai pada 13 Juli 2020.
“Bukan berarti nanti murid harus masuk pada tanggal tersebut. Dilihat kondisinya dahulu. Namun misalkan tidak harus tatap muka, pembelajaran bisa melalui daring. Kami akan menyiapkan video tutorial pembelajaran daring,” ungkap Asrofi.
Asrofi menjelaskan, tutorial tersebut berdurasi sekitar 10 menit setiap tema dari buku yang sudah menjadi kurikulum. Di tingkat SMP akan melibatkan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
“Selama satu semester akan kami siapkan video pembelajaran dengan sebelas mata pelajaran. Video itu akan dibagikan kepada para siswa. Tangal 13 Juli 2020 nanti, para guru mulai masuk. Mereka akan mengajar dari sekolah daring,” terang Asrofi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Sidoarjo ini menambahkan, untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) akan melibatkan Kelompok Kerja Guru (KKG) “Pada 13 Juli mereka juga masuk. Sedangkan untuk murid kami masih menunggu arahan dari gugus tugas penanganan covid-19 Sidoarjo,” imbuh Asrofi.
Misalkan diperbolehkan masuk sekolah, akan diberlakukan aturan yang sangat ketat. Akan diterapkan sistem ganjil genap, sehingga dalam satu hari, dalam satu kelas hanya akan ada setengah jumlah murid.
“Misalkan dalam satu kelas ada 30 anak, yang masuk hanya 15 anak. Digilir keesokan harinya berdasar ganjil genap nomor absen. Jam pelajaran juga kita kepras. Masuknya nanti juga bergantian. Ada yang masuk jam 07, 07.30 dan 08.00. Agar pulangnya tidak bersamaan dan bergerombol. Murid juga dilarang bermain di halaman sekolah,” pungkas Asrofi. (Satria).