KOTA, SIDOARJONEWS.id – Proyek pembangunan Frotage Road (FR) Waru-Gedangan mendapat alokasi anggaran lebih dari Rp 100 miliar tiap tahun. Namun, proyek yang sudah direncanakan sejak 2015 itu, hingga kini belum rampung.
Kata Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso, proyek pembangunan jalan sepanjang 9,2 kilometer itu tahun ini juga mendapatkan anggaran yang cukup fantastis, yakni Rp 127 miliar.
“Dari awal perencanaan sampai sekarang, anggarannya selalu di atas 100 miliar. Anggaran itu terdiri dari pembangunan fisik dan pembebasan lahan,” kata Bangun saat ditemui di ruang Komisi D DPRD Sidoarjo, Rabu (20/1/2021).
Bangun menambahkan, alasan dari Dinas PUBMSDA, tidak kunjung selesainya pembangunan itu karena masalah pembebasan lahan. Padahal, menurut pengamatannya, di lahan yang sudah dibebaskan, juga belum terlihat ada realisasi.
“Lah kami inikan berharapnya, lahan yang sudah dibebaskan itu bisa segera dilakukan pembangunan. Toh lelangnya juga sepotong-sepotong. Entah itu jalannya atau jembatannya dulu. Jadi masyarakat gak merasa di PHP,” ujar legislator dari Fraksi PAN itu.
Bangun mengatakan, dinas cenderung ragu dalam melakukan tugasnya untuk merealisasikan proyek tersebut. Dia beranggapan, ada indikasi dari lemahnya peran dari sosok pemimpin yang menyebabkan dinas ragu mengeksekusi dan berdampak pada minimnya serapan anggaran.
Di sisi lain, pembangunan proyek ini juga semestinya sudah harus diselesaikan di tahun 2021. Sehingga, dirinya sangat berharap, di kepemimpinan bupati baru nanti, bisa lebih meningkatkan kinerja dari dinas tersebut, agar hasil pembangunan dari FR ini bisa segera dinikmati masyarakat.
“Saya sendiri bingung dengan alasan mereka. Seharusnya sekarang inikan pembebasan lahan ada di kewenangan mereka tanpa harus menunggu penlok (penetapan lokasi), jadi appraisalnya bisa langsung. Tapi ya ini tergantung dari leadernya juga, semoga di kepemimpinan bupati baru bisa membaik,” pungkas politisi asal kecamatan Krian itu. (Dimas)