SUKODONO, SIDOARJONEWS.id – Komisi A DPRD Sidoarjo menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Senin (15/6/2020).
Sidak tersebut dilakukan berkenaan dengan jelang pelaksanaan pilkades di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Anggota Komisi A DPRD Sidoarjo, Sullamul Hadi Nurmawan mengatakan dari sidak tersebut muncul permintaan dari warga agar pilkades segera dilaksanakan.
Pria yang akrab disapa Mas Wawan tersebut menyebutkan, jumlah dari pemilik suara di desa Kloposepuluh sendiri sebanyak 4.431 orang.
“Kloposepuluh teknis pemilihannya manual. Seandainya dilaksanakan dengan memecah kerumunan (menambah TPS) maka harus menambah panitia pelaksana. Itu problem tersendiri karena para penggerak di desa sudah jadi tim sukses di cakadesnya atau di cakada,” katanya kepada sidoarjonews.id, Senin (15/6/2020).
Mas Wawan menambahkan, untuk antisipasi kemungkinan terjadinya kerumunan, selain harus ditambah jumlah TPS, bisa juga dengan menambah jumlah kotak suara. Mengingat jika ada penambahan TPS, pihak desa kesulitan untuk mencari tambahan panitia pelaksana.
“Ditambah kotak suaranya di tempat yang sama dengan mengatur jam kedatangan,” ucapnya.
Terkait anggaran Pilkades di Sidoaroj sendiri, legislator dari Fraksi PKB tersebut mengatakan tidak ada masalah. Hanya tinggal menunggu proses dari PAK yang menurutnya sesuai aturan harus selesai 30 September.
“Anggaran tambahannya perkiraan kurang lebih 20 miliar,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, jika memang pelaksanaan pilkades dilakukan sebelum pilkada, maka SOP kesehatan harus menjadi sesuatu yang wajib diperhatikan dan juga resikonya harus terukur. Tidak hanya itu, gesekan politik antara pilkades dan pilkada menurutnya juga harus diantisipasi.
“Yang penting lagi, pilkades ini sebisa mungkin dilaksanakan tahun ini, tentu dengan menyesuaikan regulasi yang ada,” pungkasnya. (Dimas)