TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo, Kelana Aprilianto, bertemu dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), petambak, dan nelayan di Tanggulangin, Sabtu, (31/10/2020).
Beberapa pengusaha yang hadir menyampaikan permasalahan lesunya usaha hingga bagaimana metode pemasaran yang terbaik di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Salah satu pengrajin kulit asal Desa Ketegan, M Hadi, menyampaikan, dalam delapan bulan terakhir kondisi usahanya mengalami penurunan omzet hingga 80 persen.
Hadi juga mengungkapkan, di tengah situasi seperti ini, transaksi tatap muka banyak yang dibatalkan. Akibatnya, banyak pembeli yang tidak mampir di stan mereka sehingga pengusaha merugi.
“Sebagian pengusaha yang paham bisnis online, langsung mampu berpindah haluan dalam memasarkan produknya. Namun, masalah bagi pengusaha yang tidak paham teknologi. Ini tentu akan membuat mereka merugi,” ucapnya.
Saat ini, tambah dia, para pelaku UMKM membutuhkan arahan dan solusi dari pemimpin yang paham dengan pemasaran dan dunia usaha. Menurut Hadi, Mas Kelana, mampu membenahi dan memberikan solusi terbaik.
“Mas Kelana sosok pengusaha yang kaij yakini bisa memberikan solusi dan masukan terkait kelanjutan usaha kami ini,” harapnya.
Di hadapan para pelaku UMKM, Cabup Kelana Aprilianto menyampaikan akan berusaha untuk memberikan solusi persoalan para pelaku UMKM.
Untuk bertahan, kata Kelana, yang perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha adalah kualitas produk, promosi, dan jaringan. Pemerintah juga wajib hadir.
“Ketiga hal tersebut harus dilakukan oleh para pelaku usaha dan pemerintah harus hadir mendampinginya,” ujar Kelana.
Ditegaskan Kelana, penguatan ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan UMKM masuk dalam 9 program unggulan Kelana-Astutik. Pihaknya berjanji akan menjalankan setelah Kelana-Astutik terpilih dan dilantik menjadi bupati Sidoarjo.
“Pasangan Kelana-Astutik bertekad untuk melakukan penguatan UMKM dengan memberikan fasilitas dan pelatihan,”tegasnya.
Salah satu cara adalah adanya potensi besar yang ada di Kabupaten Sidoarjo seperti bandara internasional Juanda, terminal Purabaya, akan dimaksimalkan untuk dijadikan tempat promosi produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM Sidoarjo.
“Kita akan buat tempat promosi di kawasan yang banyak dikunjungi wisatawan, seperti bandara dan terminal. Dengan begitu, produk para UMKM Sidoarjo akan mudah dikenal,” ucapnya.(*/Ardian)