KOTA, SIDOARJONEWS.id –Warga Desa Sidowayah, Celep, Sidoarjo digegerkan dengan seekor ular kobra yang memasuki rumah salah seorang warga, Senin (13/01/2019) malam.
Menurut kesaksian pemilik rumah, Suparti, ular kobra tersebut pertama kali dilihatnya saat dirinya berwudhu di kamar mandi. Ular berukuran semeteran itu melata di saluran air menuju sumur.
“Awalnya saya tidak tahu itu ular kobra atau bukan. Sudah keburu panik memanggil suami dan anak saya yang ada di ruang depan. Begitu diusik, ular tersebut langsung mekrok kepalanya,” ujarnya.
Ular tersebut lolos dari pengejaran suami dan anak Suparti. Mereka lalu meminta bantuan beberapa warga untuk mencarinya. Lantas, lubang persembunyian ular itupun ditemukan. Namun, karena posisi lubang sempit dan sulit dijangkau, warga menyerah. Apalagi ketika diusik-usik liangnya, ular tersebut tidak juga menampakkan diri.
“Posisinya sulit dijangkau. Dengan tongkat dan peralatan seadanya, warga gagal menangkap ular yang terbilang indukan itu. Anak saya lalu berinisiatif menelepon BPBD Kabupaten Sidoarjo,” ujar mantan guru TK ini.
Tak butuh waktu lama, tim rescue pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Sidoarjo datang ke lokasi. Salah seorang dari mereka sigap menangkap ular yang bersembunyi di celah sempit samping sumur dengan alat semacam penjepit. Butuh usaha ekstra untuk dapat menarik ular tersebut keluar dari liangnya.
Menurut penuturan tim rescue pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Sidoarjo, ini bukan kali pertama mereka menerima aduan masyarakat terkait ular kobra. Sebelumnya, ada laporan dari warga Cemengkalang terkait sarang ulang kobra di wilayahnya. Saat tim rescue datang ke lokasi mereka berhasil menangkap anakan ular kobra. Sedangkan ular kobra yang baru ditangkap di RT 16 RW 05 Desa Sidowayah ini tergolong ular dewasa.
Menurut warga, penemuan ular kobra ini merupakan kali kedua di wilayah Desa Sidowayah. Sebelumnya, ular kobra yang berukuran lebih besar berhasil ditangkap di rumah salah seorang warga.
M. Firul, suami dari Suparti menyebut munculnya ular kobra yang mengancam keselamatan warga disinyalir karena wilayah RT 16 dan RT 17 masih terdapat beberapa titik halaman warga yang tidak terurus dan ditumbuhi semak belukar. Apalagi kondisi lembab di puncak musim hujan ini menjadi tempat yang pas bagi ular untuk berkembang biak.
“Harapan saya, ada tindak lanjut dari pemerintah setempat untuk menangani masalah ini. Setelah dua kali penemuan ular kobra di lokasi yang berdekatan, pasti ada sarangnya. Mudah-mudahan ditindak lanjuti pemerintah guna menemukan sarangnya di wilayah ini dan memindahkannya ke tempat penangkaran,” tandasnya. (affendra)