KOTA, SIDOARJONEWS.id – Aliansi mahasiswa di Sidoarjo dari berbagai elemen, menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Sidoarjo, Kamis (8/10).
Beberapa elemen mahasiswa yang tampak mengikuti aksi tersebut ialah PMII Sidoarjo, IMM Sidoarjo, HMI dan beberapa elemen organisasi mahasiswa lainnya.
Mereka turun ke jalan dan mendatangi gedung DPRD Sidoarjo demi menyampaikan tuntutan penolakan atas pengesahan UU Cipta Kerja (Ciptaker) yang beberapa hari lalu disahkan oleh DPR RI.
Salah satu orator dari aliansi Umsida menyatakan, tingkah DPR hari ini sudah tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan. Saat rapat paripurna pengesahan UU tersebut, ada kesan terburu-buru dan tidak mempedulikan hak demokrasi dari sesama warga negara.
“Terlihat jelas saat ketua DPR tidak mendengarkan interupsi dari anggotanya dan seketika mematikan mic dari anggotanya yang belum selesai berbicara. Itu menunjukkan bahwa hak demokrasi kita telah dikebiri,” ucapnya dengan lantang melalui pengeras suara.
Dia juga meminta, anggota DPRD Sidoarjo keluar untuk berdialog dengan para elemen mahasiswa. Sebab para wakil rakyat di tingkat kabupaten tersebut yang harusnya bisa menyuarakan lebih keras ke pemerintah pusat.
“Dan kami lihat hari ini DPRD kita gagal untuk menguatkan suara-suara dari masyarakat di daerah. Kami menuntut penolakan terhadap UU Cipta kerja Omnibus Law,” ujarnya.
Salah satu orator dari elemen mahasiswa lain yang juga berorasi menyuarakan hal yang sama. Pengesahan UU Cipta Kerja tersebut cenderung berbau kepentingan politis saja.
“Kalian sudah benar-benar tidak mempedulikan bagaimana nasib rakyat ketika mengesahkan UU tersebut,” tegasnya.
Dia melanjutkan, jika memang para wakil rakyat sudah tidak bisa mengakomodir suara-suara dari masyarakat kecil, maka reformasi harus dilakukan kembali.
“Kita berduka atas matinya hati nurani para wakil rakyat kita,” ujarnya. (Dimas)